Entri Populer

Minggu, 13 Oktober 2013

Journey in Bengkulu (First Series)


Bismillahirrahmanirrahim

Akhirnya setelah hampir 10 bulan g nulis, hari ini saya coba menuliskan sedikit pengalaman baru, tantangan baru di pekerjaan baru serta lingkungan baru. Mumpung Lebaran haji ini blm pulang ke Jawa, Lebaran di Bengkulu

Awalnya semua diawali ketika diklat maraton 3 bulan yang dimulai bulan Februari 2013 di Bogor. Ada banyak pelajaran, kenangan, dan pengalaman melalui 3 diklat plus pelatihan fisik dan mental selama 1 minggu di camp TNI di Bogor. Suatu sistem penerimaan baru dengan sistem diklat yang baru. 3 bulan diklat ibaratnya “ mengumpulkan chakra” yang sempat hilang. 

                Sebenarnya kalo mau cerita tentang diklat ini butuh banyak episode mungkin, tapi pada intinya sangat bermanfaat, terutama setelah saya turun bekerja di lapangan. Mari kita lanjut, akhir bulan Mei, akhirnya rangkaian diklat selesai, dan alhamdulillah bisa lulus dengan baik. Akan tetapi, tidak butuh berapa lama istirahat di kota tercinta karanganyar, selisih 5 hari, tepatnya tanggal 2 Juni 2013, saya bersama 2 teman , Bayu, dan Mbak Nita, berangkat ke Kota Bengkulu. Kami bertiga penempatan di Kota Bengkulu.

                Yap, awalnya pas mau berangkat dari Adisucipto DIY, berat rasanya, tapi karena dikuatkan  oleh Bapak Ibu, dan , adik, akhirnya semua terasa ringan, Alhamdulillah. Bengkulu, kota yang asing bagi saya pribadi, Cuma bisa lihat profilnya di peta dan internet. Di kota ini pun, saya tidak memiliki kenalan siapapun. Untuk ke kota ini, dari Yogyakarta harus transit di Jakarta dulu baru ke kota Bengkulu. 

                Dari Soekarno Hatta ke Fatmawati , ya, Fatmawati adalah nama bandara di Kota Bengkulu. Bandara ini tidak terlalu luas, mirip bandara di DIY, tapi agak sepi karena intensitas penerbangan g sepadat di Jawa. Sesampai di sini, ada saudara Bayu, Bu Yuli dan putranya Andre yang menjemput kami di Bandara. Akhirnya sementara, saya dan mbak Nita tinggal di tempat Bu Yuli, setelah itu selang 2 minggu kami tinggal di kos masing-masing.

                Keluarga Bu Yuli sudah kami anggap keluarga sendiri, ibaratnya induk semang di kota yang asing ini. Setelah masuk ke Kantor selang 2 minggu setelah menunggu administrasi, kami bertemu dengan pak Kepala Kanwil. Kebetulan, bapak tersebut memberikan wejangan-wejangan dulu. Seperti ceritanya yang dulu pernah bertugas di Papua. Di kalimat terakhir , saat memberi wejangan, Beliau meminta kami membantu project legalisasi aset di daerah Kabupaten Bengkulu. Yap, karena masalah SDM yang minim secara kuantitas, akhirnya kami diminta jadi “buser” dulu di daerah untuk membantu penyelesaian project Redistribusi Tanah di Kabupaten Kaur (Perbatasan dengan Provinsi Lampung).

                Ketika mendapat wejangan dari Pak Kakanwil dan perintahnya, saya sempat kaget juga, baru melihat kota bentar, langsung ke daerah yang jaraknya hampir 120 km dari kota bengkulu, sekitar 5-6 jam dari kota Bengkulu. Selang satu hari, Saya dan bayu langsung berangkat ke lokasi. Kaur merupakan kabupaten pemekaran dari Kota Bengkulu terletak paling selatan Provinsi Bengkulu. Transportasi ke sana rata2 mobil travel saja, bus antar provinsi jarang. 

                Perjalanan via mobil melewati daerah pinggir pantai serta kadang melewati hutan dan perkebunan. Ketika pertama kali datang di Kantor kaur, langsung tancap gas, lembur sampai pagi karena ada target pelaporan dan penyelesaian di akhir bulan Juni yang terkenal dengan sebutan B6 (40 persen) sertifikasi evidence selesai. Alhamdulillah, setelah seminggu lembur2, akhirnya selesai juga target yang awalny kantor ini hanya 35 persen , bisa mencapai 50 persen di detik-detik deadline. Semua rekan-rekan di kantor ini telah bekerja keras siang malam. Kebetulan di kantor ini, pegawai hanya sedikit  di tiap seksi, tapi volume project ini cukup banyak, tapi alhamdulillah masih bisa jalan di tengah keterbatasan SDM.

           Sumber air di kantor ini juga belum stabil, hanya mengandalkan sumur, kebetulan jika tidak hujan seminggu maka air akan mengering. Daerah perkantoran di Kaur masih dalam pengembangan untuk air PDAMnya. Di belakang kantor juga masih terlihat view pemandangan hutan.



Di kaur ini, saya menemukan beberapa tempat wisata, yang mantap, subhanallah.
Pantai Linau plus Dermaganya

Pantai Laguna

Pantai Wai Hawang

Uniknya, warna air laut hijau agak kebiru-biruan plus ada pasir putihnya
Di Bengkulu Selatan juga ada pantai pasir Bawah


Di kota Bengkulu, paling menarik adalah Pantai Panjang yang terdapat sport center, lintasan jogging dan sepeda di pinggir pantai, exciting sekali. Apalagi menikmati Sunset di pantai panjang ini , keren lah, setara dengan Pantai di bali dan lombok

                Ada satu pengalaman unik di Kaur ini, ketika saya dan teman-teman survey di hutan bareng pak kepala, kemudian karena ban mobil bocor, akhirnya turun dari hutan ke arah kantor naik truk fusso, he..he..Untuk pertama kalinya, saya juga survey pengembalian batas membantu pengadilan di jalan. Di kaur juga daerah masih alami, sempat melihat burung elang langsung, masih banyak babi hutan, monyet, sapi , dll. Bahkan yang unik di sini, satpol PP tugas utamanya berubah dari menertibkan PKL menjadi menertibkan sapi liar di jalanan he.,.he..kebetulan di sini sapi – sapi banyak berjalan di jalan-jalan utama terutama di Kota Bintuhan.
                Setelah hampir 4 bulan bertugas di Bintuhan , Kaur, kami akhirnya ditarik kembali Ke Kota Bengkulu, karena kantor kota juga membutuhkan kami pada akhir September. Tepat pada saat UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria), resmi kembali ke kantor kota. Akan tetapi, karena kami masih satu badan (pesan pak kepala), kami tetap diminta membantu project sertifikasi di Kaur sampai selesai, dan alhamdulillah bisa berjalan keduanya dengan cukup seimbang. Pengalaman 4 bulan  membantu di kaur yang cukup menarik bagi saya, saya juga baru di provinsi ini, sempat mengalami denied in self problem,adaptasi baru yang harus cepat, dan beberapa keterbatasan, Alhamdulillah,semua bisa dijalani dengan baik. 


 Di camp  kontrakan pun pekerjaan tetap berlanjut dengan semangat he..he..

                Ya , sekarang mulai adaptasi lagi dengan lingkungan baru di kota yang pasti banyak tantangannya. Kota Bengkulu cukup menarik secara view alamnya, sebenarnya ada beberapa lagi tempat wisata selain di atas, masih ada air terjun di curup, dan lain-lain. Bengkulu masih jadi provinsi yang masih terus berkembang ke depannya. Mungkin itu sedikit sharing cerita dan pengalaman saya mengawali sebuah new’s life di Bengkulu, Kota Rafflesia. Semoga bermanfaat Insya Allah.

Regards
Febrian Wahyu H
Bengkulu, 13-10-2013

Jumat, 06 September 2013

Back to blog : New Life in Bengkulu

Alhamdulillah nulis lagi di blog, new life in bengkulu sudah dimulai sejak juni 2013, nantikan ceritanya, banyak suka dan duka, tapi banyak hikmah, semoga menjadi pegawai amanah di BPN RI Insya Allah

Kamis, 21 Februari 2013

Pidato bung karno

“Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-
saudara. Berjiwa besarlah, berimajinasilah.
Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu
tanah air yang paling cantik di dunia”.
(Kutipan Pidato Bung Karno di semarang 29
Juli 1956)

Rabu, 20 Februari 2013

Kisah siput dan katak

Ada seekor siput selalu memandang sinis
terhadap katak.
Suatu hari, katak yg kehilangan kesabaran
akhirnya berkata kepada siput:
"Tuan siput, apakah saya telah melakukan
kesalahan, sehingga Anda begitu membenci
saya?"
Siput menjawab: "Kalian kaum katak
mempunyai empat kaki & bisa melompat ke
sana ke mari, tapi saya mesti membawa
cangkang yg berat ini, merangkak di tanah,
jadi saya merasa sangat sedih."
Katak menjawab: "Setiap kehidupan memiliki
penderitaannya masing², hanya saja kamu
cuma melihat kegembiraan saya, tetapi
kamu tidak melihat penderitaan kami
(katak)."
Dan seketika, ada seekor elang besar yg
terbang ke arah mereka, siput dg cepat
memasukan badannya ke dalam cangkang,
sedangkan katak dimangsa oleh elang...
Akhirnya siput baru sadar... ternyata
cangkang yg di milikinya bukan merupakan
suatu beban... tetapi adalah kelebihannya...
Saudara-Saudariku yang baik ...
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu
dibandingkan dengan orang lain.
Keirian hati kita terhadap orang lain akan
membawa lebih banyak penderitaan...
Rejeki tidak selalu berupa emas, permata
atau uang yg banyak bukan pula saat kita di
rumah mewah & pergi bermobil.
"Karena bukan kebahagiaan yg menjadikan
kita berSYUKUR tetapi berSYUKURlah yg
menjadikan kita berbahagia... "
Semoga Bermanfaat
Salam Santun Ukhuwah Karena_NYA

Impossible but it's still have little chance

Bismillah,still have a hope despite impossible,because Allah will give the best

RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF
Wahai diri..
Jika memang kau mencintainya karena Allah
Cintailah dia dengan cara yang benar
Cintailah dia pada saat yang tepat
Ya Robb..
Aku tak akan memaksakan diri hanya untuk
sebuah perasaan
Ya Robb..
Jika dia memang jiwa yang telah Kau
pilihkan untukku, berikanlah kami jalan dan
petunjuk
Jika dia memang takdir bagi ku,
pantaskanlah dia untuku dan pantaskanlah
diriku untuknya
Ya Robb..
Aku memilihnya karena sebuah keyakinan
Aku terima seluruh kelebihan dan
kekurangannya
Aku terima seluruh luka dan bahagia yang
menyertai hidupnya
Aku terima dirinya dengan seluruh apa yang
telah Engkau berikan untuknya.

Senin, 18 Februari 2013

Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki
mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling
diicintai Allah ? dan amal apakah yang
paling dicintai Allah swt?” Rasulullah saw
menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah
adalah orang yang paling bermanfaat buat
manusia dan amal yang paling dicintai Allah
adalah kebahagiaan yang engkau masukkan
kedalam diri seorang muslim atau engkau
menghilangkan suatu kesulitan atau engkau
melunasi utang atau menghilangkan
kelaparan. Dan sesungguhnya aku berjalan
bersama seorang saudaraku untuk
(menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku
sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—
yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan.
Dan barangsiapa yang menghentikan
amarahnya maka Allah akan menutupi
kekurangannya dan barangsiapa menahan
amarahnya padahal dirinya sanggup untuk
melakukannya maka Allah akan memenuhi
hatinya dengan harapan pada hari kiamat.
Dan barangsiapa yang berjalan bersama
saudaranya untuk (menunaikan) suatu
keperluan sehingga tertunaikan (keperluan)
itu maka Allah akan meneguhkan kakinya
pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari
perhitungan).” (HR. Thabrani)
Hadits ini dihasankan oleh Syeikh al Albani
didalam kitab “at Targhib wa at Tarhib”
(2623)

Selasa, 12 Februari 2013

Perbedaan Angan-angan dan Harapan

Perbedaan Angan-angan dan
Harapan

November 17th, 2011 by admin

Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Ketika seseorang mengharapkan sesuatu,
dia harus mengetahui bahwa harapannya
itu akan berkonsekuensi pada tiga hal:
1. Mencintai apa yang ia harapkan.
2. Ia merasa khawatir tidak
mendapatkan apa yang ia harapkan.
3. Ia berusaha untuk mendapatkan apa
yang diharapkan dengan segala
kemampuannya.
Harapan yang tidak disertai satupun dari
tiga hal di atas maka itu hanya angan-
angan belaka. Harapan dan angan-angan
adalah dua perkara yang berbeda. Setiap
orang yang mengharapkan sesuatu maka
pada dirinya akan muncul perasaan takut
kehilangan apa yang ia harapkan, akan
berusaha menempuh jalan untuk
mendapatkan apa yang ia harapkan. Bila
takut kehilangan apa yang ia harapkan
maka ia akan segera berupaya agar tidak
terluputkan dari apa yang ia harapkan.
Dalam Jami’ At-Tirmidzi disebutkan hadits
dari Abu Hurairah z ia berkata: Nabi n
bersabda:
ْﻦَﻣ َﻑﺎَﺧ ،َﺞَﻟْﺩَﺃ ْﻦَﻣَﻭ َﺞَﻟْﺩَﺃ َﻎَﻠَﺑ ،َﻝِﺰْﻨَﻤْﻟﺍ َﻻَﺃ َّﻥِﺇ َﺔَﻌْﻠِﺳ ِﻪﻠﻟﺍ
،ٌﺔَﻴِﻟﺎَﻏ َﻻَﺃ َّﻥِﺇ َﺔَﻌْﻠِﺳ ِﻪﻠﻟﺍ ُﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ
“Barangsiapa khawatir disergap musuh di
waktu sahur, dia akan menghindarkan diri
sejak awal malam. Barangsiapa yang
berusaha menyelamatkan dirinya sejak
awal, ia akan sampai kepada tempat
tinggalnya. Ketahuilah, sesungguhnya
barang dagangan Allah itu mahal.
Ketahuilah, barang dagangan Allah itu
adalah surga.”
Sebagaimana Allah l telah memberi
harapan kepada orang-orang yang
mengerjakan amal shalih, demikian pula Ia
memberi rasa takut kepada mereka. Maka
ketahuilah bahwa harapan dan rasa takut
yang bermanfaat adalah yang disertai amal
shalih. Allah l berfirman:
َّﻥِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ْﻢُﻫ ْﻦِﻣ ِﺔَﻴْﺸَﺧ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ .َﻥﻮُﻘِﻔْﺸُﻣ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ْﻢُﻫ ِﺕﺎَﻳﺂِﺑ
ْﻢِﻬِّﺑَﺭ .َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ْﻢُﻫ ْﻢِﻬِّﺑَﺮِﺑ ﺎَﻟ .َﻥﻮُﻛِﺮْﺸُﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ
َﻥﻮُﺗْﺆُﻳ ﺎَﻣ ﺍْﻮَﺗﺍَﺀ ْﻢُﻬُﺑﻮُﻠُﻗَﻭ ٌﺔَﻠِﺟَﻭ ْﻢُﻬَّﻧَﺃ ﻰَﻟِﺇ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ .َﻥﻮُﻌِﺟﺍَﺭ
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻥﻮُﻋِﺭﺎَﺴُﻳ ﻲِﻓ ِﺕﺍَﺮْﻴَﺨْﻟﺍ ْﻢُﻫَﻭ ﺎَﻬَﻟ َﻥﻮُﻘِﺑﺎَﺳ
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-
hati karena takut akan (adzab) Rabb
mereka. Dan orang-orang yang beriman
dengan ayat-ayat Rabb mereka. Dan
orang-orang yang tidak mempersekutukan
dengan Rabb mereka (sesuatu apapun).
Dan orang-orang yang memberikan apa
yang telah mereka berikan, dengan hati
yang takut, (karena mereka tahu bahwa)
sesungguhnya mereka akan kembali
kepada Rabb mereka. Mereka itu bersegera
untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan
merekalah orang-orang yang segera
memperolehnya.” (Al-Mukminun: 57-61)
Al-Imam At-Tirmidzi dalam Jami’-nya
menyebutkan hadits dari ‘Aisyah x, ia
berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah n
mengenai ayat ini. Aku berkata: “Apakah
mereka adalah orang yang meminum
minuman keras, berzina, dan mencuri?”
Rasulullah n menjawab:
َﻻ ﺎَﻳ َﺖْﻨِﺑ ،ِﻖﻳِّﺪِّﺼﻟﺍ ُﻢُﻬَّﻨِﻜَﻟَﻭ َﻦْﻳِﺬَّﻟﺍ َﻥﻮُﻣﻮُﺼَﻳ َﻥﻮُّﻠَﺼُﻳَﻭ
،َﻥﻮُﻗَّﺪَﺼَﺘَﻳَﻭ َﻥﻮُﻓﺎَﺨَﻳَﻭ ْﻥَﺃ َﻻ َﻞَّﺒَﻘَﺘُﺗ ،ْﻢُﻬْﻨِﻣ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻥﻮُﻋِﺭﺎَﺴُﻳ
ﻲِﻓ ِﺕﺍَﺮْﻴَﺨْﻟﺍ
“Tidak wahai putri Ash-Shiddiq. Mereka
adalah orang-orang yang berpuasa, shalat,
bersedekah. Namun mereka khawatir
kalau amalan yang mereka lakukan itu
tidak diterima oleh Allah. Mereka itu orang
yang sebenarnya berlomba-lomba berbuat
amal kebaikan.”
Allah l telah menyebutkan sifat orang-
orang yang bahagia dengan ihsan (berbuat
baik) yang disertai khauf (khawatir).
Sebaliknya, Allah l menyebutkan sifat
orang-orang yang sengsara dengan
berbuat keburukan yang disertai perasaan
aman.
(Diambil dari Ad-Da`u wad Dawa` karya
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah hal. 46,
diterjemahkan oleh Al-Ustadz Abu
Muhammad Abdul Jabbar)