hersanto's life
“Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya, namun akhirnya lebih manis daripada madu.”
Entri Populer
-
Bismillah Minggu Sore , tiba-tiba ada pesan whatsapp dari mas bro kurnia yang muncul di hp saya. “Feb, tanggal 27 Juni malam , bisa ik...
-
4 pesan dr film ainun habibie :true love(cinta sejati),spirito(semangat),grinta(pantang menyerah,love country(cinta tanah air) -- febrian wa...
Minggu, 13 Oktober 2013
Journey in Bengkulu (First Series)
Jumat, 06 September 2013
Back to blog : New Life in Bengkulu
Kamis, 21 Februari 2013
Pidato bung karno
“Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-
saudara. Berjiwa besarlah, berimajinasilah.
Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu
tanah air yang paling cantik di dunia”.
(Kutipan Pidato Bung Karno di semarang 29
Juli 1956)
Rabu, 20 Februari 2013
Kisah siput dan katak
Ada seekor siput selalu memandang sinis
terhadap katak.
Suatu hari, katak yg kehilangan kesabaran
akhirnya berkata kepada siput:
"Tuan siput, apakah saya telah melakukan
kesalahan, sehingga Anda begitu membenci
saya?"
Siput menjawab: "Kalian kaum katak
mempunyai empat kaki & bisa melompat ke
sana ke mari, tapi saya mesti membawa
cangkang yg berat ini, merangkak di tanah,
jadi saya merasa sangat sedih."
Katak menjawab: "Setiap kehidupan memiliki
penderitaannya masing², hanya saja kamu
cuma melihat kegembiraan saya, tetapi
kamu tidak melihat penderitaan kami
(katak)."
Dan seketika, ada seekor elang besar yg
terbang ke arah mereka, siput dg cepat
memasukan badannya ke dalam cangkang,
sedangkan katak dimangsa oleh elang...
Akhirnya siput baru sadar... ternyata
cangkang yg di milikinya bukan merupakan
suatu beban... tetapi adalah kelebihannya...
Saudara-Saudariku yang baik ...
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu
dibandingkan dengan orang lain.
Keirian hati kita terhadap orang lain akan
membawa lebih banyak penderitaan...
Rejeki tidak selalu berupa emas, permata
atau uang yg banyak bukan pula saat kita di
rumah mewah & pergi bermobil.
"Karena bukan kebahagiaan yg menjadikan
kita berSYUKUR tetapi berSYUKURlah yg
menjadikan kita berbahagia... "
Semoga Bermanfaat
Salam Santun Ukhuwah Karena_NYA
Impossible but it's still have little chance
Bismillah,still have a hope despite impossible,because Allah will give the best
RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF
Wahai diri..
Jika memang kau mencintainya karena Allah
Cintailah dia dengan cara yang benar
Cintailah dia pada saat yang tepat
Ya Robb..
Aku tak akan memaksakan diri hanya untuk
sebuah perasaan
Ya Robb..
Jika dia memang jiwa yang telah Kau
pilihkan untukku, berikanlah kami jalan dan
petunjuk
Jika dia memang takdir bagi ku,
pantaskanlah dia untuku dan pantaskanlah
diriku untuknya
Ya Robb..
Aku memilihnya karena sebuah keyakinan
Aku terima seluruh kelebihan dan
kekurangannya
Aku terima seluruh luka dan bahagia yang
menyertai hidupnya
Aku terima dirinya dengan seluruh apa yang
telah Engkau berikan untuknya.
Senin, 18 Februari 2013
Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki
mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling
diicintai Allah ? dan amal apakah yang
paling dicintai Allah swt?” Rasulullah saw
menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah
adalah orang yang paling bermanfaat buat
manusia dan amal yang paling dicintai Allah
adalah kebahagiaan yang engkau masukkan
kedalam diri seorang muslim atau engkau
menghilangkan suatu kesulitan atau engkau
melunasi utang atau menghilangkan
kelaparan. Dan sesungguhnya aku berjalan
bersama seorang saudaraku untuk
(menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku
sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—
yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan.
Dan barangsiapa yang menghentikan
amarahnya maka Allah akan menutupi
kekurangannya dan barangsiapa menahan
amarahnya padahal dirinya sanggup untuk
melakukannya maka Allah akan memenuhi
hatinya dengan harapan pada hari kiamat.
Dan barangsiapa yang berjalan bersama
saudaranya untuk (menunaikan) suatu
keperluan sehingga tertunaikan (keperluan)
itu maka Allah akan meneguhkan kakinya
pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari
perhitungan).” (HR. Thabrani)
Hadits ini dihasankan oleh Syeikh al Albani
didalam kitab “at Targhib wa at Tarhib”
(2623)
Selasa, 12 Februari 2013
Perbedaan Angan-angan dan Harapan
Perbedaan Angan-angan dan
Harapan
November 17th, 2011 by admin
Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Ketika seseorang mengharapkan sesuatu,
dia harus mengetahui bahwa harapannya
itu akan berkonsekuensi pada tiga hal:
1. Mencintai apa yang ia harapkan.
2. Ia merasa khawatir tidak
mendapatkan apa yang ia harapkan.
3. Ia berusaha untuk mendapatkan apa
yang diharapkan dengan segala
kemampuannya.
Harapan yang tidak disertai satupun dari
tiga hal di atas maka itu hanya angan-
angan belaka. Harapan dan angan-angan
adalah dua perkara yang berbeda. Setiap
orang yang mengharapkan sesuatu maka
pada dirinya akan muncul perasaan takut
kehilangan apa yang ia harapkan, akan
berusaha menempuh jalan untuk
mendapatkan apa yang ia harapkan. Bila
takut kehilangan apa yang ia harapkan
maka ia akan segera berupaya agar tidak
terluputkan dari apa yang ia harapkan.
Dalam Jami’ At-Tirmidzi disebutkan hadits
dari Abu Hurairah z ia berkata: Nabi n
bersabda:
ْﻦَﻣ َﻑﺎَﺧ ،َﺞَﻟْﺩَﺃ ْﻦَﻣَﻭ َﺞَﻟْﺩَﺃ َﻎَﻠَﺑ ،َﻝِﺰْﻨَﻤْﻟﺍ َﻻَﺃ َّﻥِﺇ َﺔَﻌْﻠِﺳ ِﻪﻠﻟﺍ
،ٌﺔَﻴِﻟﺎَﻏ َﻻَﺃ َّﻥِﺇ َﺔَﻌْﻠِﺳ ِﻪﻠﻟﺍ ُﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ
“Barangsiapa khawatir disergap musuh di
waktu sahur, dia akan menghindarkan diri
sejak awal malam. Barangsiapa yang
berusaha menyelamatkan dirinya sejak
awal, ia akan sampai kepada tempat
tinggalnya. Ketahuilah, sesungguhnya
barang dagangan Allah itu mahal.
Ketahuilah, barang dagangan Allah itu
adalah surga.”
Sebagaimana Allah l telah memberi
harapan kepada orang-orang yang
mengerjakan amal shalih, demikian pula Ia
memberi rasa takut kepada mereka. Maka
ketahuilah bahwa harapan dan rasa takut
yang bermanfaat adalah yang disertai amal
shalih. Allah l berfirman:
َّﻥِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ْﻢُﻫ ْﻦِﻣ ِﺔَﻴْﺸَﺧ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ .َﻥﻮُﻘِﻔْﺸُﻣ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ْﻢُﻫ ِﺕﺎَﻳﺂِﺑ
ْﻢِﻬِّﺑَﺭ .َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ْﻢُﻫ ْﻢِﻬِّﺑَﺮِﺑ ﺎَﻟ .َﻥﻮُﻛِﺮْﺸُﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ
َﻥﻮُﺗْﺆُﻳ ﺎَﻣ ﺍْﻮَﺗﺍَﺀ ْﻢُﻬُﺑﻮُﻠُﻗَﻭ ٌﺔَﻠِﺟَﻭ ْﻢُﻬَّﻧَﺃ ﻰَﻟِﺇ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ .َﻥﻮُﻌِﺟﺍَﺭ
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻥﻮُﻋِﺭﺎَﺴُﻳ ﻲِﻓ ِﺕﺍَﺮْﻴَﺨْﻟﺍ ْﻢُﻫَﻭ ﺎَﻬَﻟ َﻥﻮُﻘِﺑﺎَﺳ
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-
hati karena takut akan (adzab) Rabb
mereka. Dan orang-orang yang beriman
dengan ayat-ayat Rabb mereka. Dan
orang-orang yang tidak mempersekutukan
dengan Rabb mereka (sesuatu apapun).
Dan orang-orang yang memberikan apa
yang telah mereka berikan, dengan hati
yang takut, (karena mereka tahu bahwa)
sesungguhnya mereka akan kembali
kepada Rabb mereka. Mereka itu bersegera
untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan
merekalah orang-orang yang segera
memperolehnya.” (Al-Mukminun: 57-61)
Al-Imam At-Tirmidzi dalam Jami’-nya
menyebutkan hadits dari ‘Aisyah x, ia
berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah n
mengenai ayat ini. Aku berkata: “Apakah
mereka adalah orang yang meminum
minuman keras, berzina, dan mencuri?”
Rasulullah n menjawab:
َﻻ ﺎَﻳ َﺖْﻨِﺑ ،ِﻖﻳِّﺪِّﺼﻟﺍ ُﻢُﻬَّﻨِﻜَﻟَﻭ َﻦْﻳِﺬَّﻟﺍ َﻥﻮُﻣﻮُﺼَﻳ َﻥﻮُّﻠَﺼُﻳَﻭ
،َﻥﻮُﻗَّﺪَﺼَﺘَﻳَﻭ َﻥﻮُﻓﺎَﺨَﻳَﻭ ْﻥَﺃ َﻻ َﻞَّﺒَﻘَﺘُﺗ ،ْﻢُﻬْﻨِﻣ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻥﻮُﻋِﺭﺎَﺴُﻳ
ﻲِﻓ ِﺕﺍَﺮْﻴَﺨْﻟﺍ
“Tidak wahai putri Ash-Shiddiq. Mereka
adalah orang-orang yang berpuasa, shalat,
bersedekah. Namun mereka khawatir
kalau amalan yang mereka lakukan itu
tidak diterima oleh Allah. Mereka itu orang
yang sebenarnya berlomba-lomba berbuat
amal kebaikan.”
Allah l telah menyebutkan sifat orang-
orang yang bahagia dengan ihsan (berbuat
baik) yang disertai khauf (khawatir).
Sebaliknya, Allah l menyebutkan sifat
orang-orang yang sengsara dengan
berbuat keburukan yang disertai perasaan
aman.
(Diambil dari Ad-Da`u wad Dawa` karya
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah hal. 46,
diterjemahkan oleh Al-Ustadz Abu
Muhammad Abdul Jabbar)