Entri Populer

Selasa, 25 September 2012

Message om darwis

Darwis Tere Liye
*kalau kalian akan menikah
maka demikian, saran dr sy:
1. tdk usah buat kartu undangan muahal2,
sy tahu, ini urusan sekali seumur hidup,
mau yg spesial, mewah, tp buat apa?
sebagian besar kartu undangan itu berakhir
di kotak sampah. kecuali kalau kalian tulis di
kartu undangannya: 'please, harga kartu
undangan ini rp 20.000/buah, jd angpao
hadiah pernikahannya minimal 10x dr itu.
jadi buatlah yg elegan tp sederhana.
berkelas tp murah meriah. well, tips detail
soal ini, tanya sama pak tukang bikin
undangan. di jakarta, di dekat tebet sana,
ada pasar yg penuh ratusan loket bikin kartu
undangan, tinggal pilih.
2. tdk usah pakai musik2 yg aneh2. sy tahu,
undangan nanti bengong kalau tdk ada
hiburan. hanya saja, terserah, apakah kalian
mau lbh ramai dihadiri penghuni langit atau
penghuni bumi? musik gamelan, boleh.
tradisional boleh. nasyid yg simpel boleh
(karena ada juga nasyid yg kencang2,
mengganggu). lagu jazz juga boleh. tp
jangan pernah dangdutan, organ tunggal
dgn penyanyi2 seksi--ada juga jazz dgn
penyanyi berpakaian tak sopan. musik arab?
jelas tdk boleh kalau pakai penari perut.
ngerti kan? arab tdk otomatis islami.
3. tdk usah pakai foto pre-wedding segala.
tdk usah deh. nanti sj, foto post-wedding.
sebenarnya buat apa sih foto pre-wedding?
sy coba buka kamus tebal, melongok buku2,
website, tdk ada alasan kokoh kenapa foto
pre-wed harus ada. buat kenangan? hehe,
ini argumen lucu sekali--terserah deh kalau
ada yg tdk ketawa dan tetap ngotot pre-wed.
4. pawang hujan. aduh, celaka urusan.
seperti tdk punya Tuhan. di hari pernikahan
yg mengharap berkah, kalian malah
menugaskan orang komat-kamit baca
mantera mengusir hujan--biar undangan
bisa datang kinclong gitu. bagus betul. jika
kalian membenci hujan, maka kalian
membenci kitab suci--cek ayat2nya dlm
kitab suci. ingatkan seluruh keluarga, jangan
pernah pakai pawang hujan.
5. menyebut2 kebanggaan, gelar, peristiwa
dll dalam prosesi pernikahan. ada saja
pernikahan yg menghabiskan 10 menit utk
membacakan CV pengantin. sy pikir tdk
perlu, karena itu tdk ada relevansinya dgn
akan selanggeng apa pernikahan kita.
6. terakhir, tentu sj, jangan bermewah2. sy
tahu, pernikahan itu milik keluarga. ada
keinginan orang tua, ada ambisi orang tua.
tp berusahalah utk di-rem. karena eh
karena, yg paling penting dr sebuah
pernikahan adalah pengharapan. apa itu
pengharapan? doa. doa2 yg dipanjatkan.
ketika doa itu berpilin ke atas, menyatu,
maka semoga berbuah keluarga yg baik2,
keturunan yg baik2. please deh ah, kalau
nikahnya sj sdh mewah2, hasil korupsi
pula--atau uang tdk jelas, bagaimanalah
akan melahirkan generasi berikutnya yg
baik?
nah, silahkan. mau dituruti atau tdk
sarannya. bebas.
23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar