Entri Populer

Kamis, 21 Februari 2013

Pidato bung karno

“Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-
saudara. Berjiwa besarlah, berimajinasilah.
Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu
tanah air yang paling cantik di dunia”.
(Kutipan Pidato Bung Karno di semarang 29
Juli 1956)

Rabu, 20 Februari 2013

Kisah siput dan katak

Ada seekor siput selalu memandang sinis
terhadap katak.
Suatu hari, katak yg kehilangan kesabaran
akhirnya berkata kepada siput:
"Tuan siput, apakah saya telah melakukan
kesalahan, sehingga Anda begitu membenci
saya?"
Siput menjawab: "Kalian kaum katak
mempunyai empat kaki & bisa melompat ke
sana ke mari, tapi saya mesti membawa
cangkang yg berat ini, merangkak di tanah,
jadi saya merasa sangat sedih."
Katak menjawab: "Setiap kehidupan memiliki
penderitaannya masing², hanya saja kamu
cuma melihat kegembiraan saya, tetapi
kamu tidak melihat penderitaan kami
(katak)."
Dan seketika, ada seekor elang besar yg
terbang ke arah mereka, siput dg cepat
memasukan badannya ke dalam cangkang,
sedangkan katak dimangsa oleh elang...
Akhirnya siput baru sadar... ternyata
cangkang yg di milikinya bukan merupakan
suatu beban... tetapi adalah kelebihannya...
Saudara-Saudariku yang baik ...
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu
dibandingkan dengan orang lain.
Keirian hati kita terhadap orang lain akan
membawa lebih banyak penderitaan...
Rejeki tidak selalu berupa emas, permata
atau uang yg banyak bukan pula saat kita di
rumah mewah & pergi bermobil.
"Karena bukan kebahagiaan yg menjadikan
kita berSYUKUR tetapi berSYUKURlah yg
menjadikan kita berbahagia... "
Semoga Bermanfaat
Salam Santun Ukhuwah Karena_NYA

Impossible but it's still have little chance

Bismillah,still have a hope despite impossible,because Allah will give the best

RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF
Wahai diri..
Jika memang kau mencintainya karena Allah
Cintailah dia dengan cara yang benar
Cintailah dia pada saat yang tepat
Ya Robb..
Aku tak akan memaksakan diri hanya untuk
sebuah perasaan
Ya Robb..
Jika dia memang jiwa yang telah Kau
pilihkan untukku, berikanlah kami jalan dan
petunjuk
Jika dia memang takdir bagi ku,
pantaskanlah dia untuku dan pantaskanlah
diriku untuknya
Ya Robb..
Aku memilihnya karena sebuah keyakinan
Aku terima seluruh kelebihan dan
kekurangannya
Aku terima seluruh luka dan bahagia yang
menyertai hidupnya
Aku terima dirinya dengan seluruh apa yang
telah Engkau berikan untuknya.

Senin, 18 Februari 2013

Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki
mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling
diicintai Allah ? dan amal apakah yang
paling dicintai Allah swt?” Rasulullah saw
menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah
adalah orang yang paling bermanfaat buat
manusia dan amal yang paling dicintai Allah
adalah kebahagiaan yang engkau masukkan
kedalam diri seorang muslim atau engkau
menghilangkan suatu kesulitan atau engkau
melunasi utang atau menghilangkan
kelaparan. Dan sesungguhnya aku berjalan
bersama seorang saudaraku untuk
(menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku
sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—
yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan.
Dan barangsiapa yang menghentikan
amarahnya maka Allah akan menutupi
kekurangannya dan barangsiapa menahan
amarahnya padahal dirinya sanggup untuk
melakukannya maka Allah akan memenuhi
hatinya dengan harapan pada hari kiamat.
Dan barangsiapa yang berjalan bersama
saudaranya untuk (menunaikan) suatu
keperluan sehingga tertunaikan (keperluan)
itu maka Allah akan meneguhkan kakinya
pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari
perhitungan).” (HR. Thabrani)
Hadits ini dihasankan oleh Syeikh al Albani
didalam kitab “at Targhib wa at Tarhib”
(2623)

Selasa, 12 Februari 2013

Perbedaan Angan-angan dan Harapan

Perbedaan Angan-angan dan
Harapan

November 17th, 2011 by admin

Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Ketika seseorang mengharapkan sesuatu,
dia harus mengetahui bahwa harapannya
itu akan berkonsekuensi pada tiga hal:
1. Mencintai apa yang ia harapkan.
2. Ia merasa khawatir tidak
mendapatkan apa yang ia harapkan.
3. Ia berusaha untuk mendapatkan apa
yang diharapkan dengan segala
kemampuannya.
Harapan yang tidak disertai satupun dari
tiga hal di atas maka itu hanya angan-
angan belaka. Harapan dan angan-angan
adalah dua perkara yang berbeda. Setiap
orang yang mengharapkan sesuatu maka
pada dirinya akan muncul perasaan takut
kehilangan apa yang ia harapkan, akan
berusaha menempuh jalan untuk
mendapatkan apa yang ia harapkan. Bila
takut kehilangan apa yang ia harapkan
maka ia akan segera berupaya agar tidak
terluputkan dari apa yang ia harapkan.
Dalam Jami’ At-Tirmidzi disebutkan hadits
dari Abu Hurairah z ia berkata: Nabi n
bersabda:
ْﻦَﻣ َﻑﺎَﺧ ،َﺞَﻟْﺩَﺃ ْﻦَﻣَﻭ َﺞَﻟْﺩَﺃ َﻎَﻠَﺑ ،َﻝِﺰْﻨَﻤْﻟﺍ َﻻَﺃ َّﻥِﺇ َﺔَﻌْﻠِﺳ ِﻪﻠﻟﺍ
،ٌﺔَﻴِﻟﺎَﻏ َﻻَﺃ َّﻥِﺇ َﺔَﻌْﻠِﺳ ِﻪﻠﻟﺍ ُﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ
“Barangsiapa khawatir disergap musuh di
waktu sahur, dia akan menghindarkan diri
sejak awal malam. Barangsiapa yang
berusaha menyelamatkan dirinya sejak
awal, ia akan sampai kepada tempat
tinggalnya. Ketahuilah, sesungguhnya
barang dagangan Allah itu mahal.
Ketahuilah, barang dagangan Allah itu
adalah surga.”
Sebagaimana Allah l telah memberi
harapan kepada orang-orang yang
mengerjakan amal shalih, demikian pula Ia
memberi rasa takut kepada mereka. Maka
ketahuilah bahwa harapan dan rasa takut
yang bermanfaat adalah yang disertai amal
shalih. Allah l berfirman:
َّﻥِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ْﻢُﻫ ْﻦِﻣ ِﺔَﻴْﺸَﺧ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ .َﻥﻮُﻘِﻔْﺸُﻣ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ْﻢُﻫ ِﺕﺎَﻳﺂِﺑ
ْﻢِﻬِّﺑَﺭ .َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ْﻢُﻫ ْﻢِﻬِّﺑَﺮِﺑ ﺎَﻟ .َﻥﻮُﻛِﺮْﺸُﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ
َﻥﻮُﺗْﺆُﻳ ﺎَﻣ ﺍْﻮَﺗﺍَﺀ ْﻢُﻬُﺑﻮُﻠُﻗَﻭ ٌﺔَﻠِﺟَﻭ ْﻢُﻬَّﻧَﺃ ﻰَﻟِﺇ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ .َﻥﻮُﻌِﺟﺍَﺭ
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻥﻮُﻋِﺭﺎَﺴُﻳ ﻲِﻓ ِﺕﺍَﺮْﻴَﺨْﻟﺍ ْﻢُﻫَﻭ ﺎَﻬَﻟ َﻥﻮُﻘِﺑﺎَﺳ
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-
hati karena takut akan (adzab) Rabb
mereka. Dan orang-orang yang beriman
dengan ayat-ayat Rabb mereka. Dan
orang-orang yang tidak mempersekutukan
dengan Rabb mereka (sesuatu apapun).
Dan orang-orang yang memberikan apa
yang telah mereka berikan, dengan hati
yang takut, (karena mereka tahu bahwa)
sesungguhnya mereka akan kembali
kepada Rabb mereka. Mereka itu bersegera
untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan
merekalah orang-orang yang segera
memperolehnya.” (Al-Mukminun: 57-61)
Al-Imam At-Tirmidzi dalam Jami’-nya
menyebutkan hadits dari ‘Aisyah x, ia
berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah n
mengenai ayat ini. Aku berkata: “Apakah
mereka adalah orang yang meminum
minuman keras, berzina, dan mencuri?”
Rasulullah n menjawab:
َﻻ ﺎَﻳ َﺖْﻨِﺑ ،ِﻖﻳِّﺪِّﺼﻟﺍ ُﻢُﻬَّﻨِﻜَﻟَﻭ َﻦْﻳِﺬَّﻟﺍ َﻥﻮُﻣﻮُﺼَﻳ َﻥﻮُّﻠَﺼُﻳَﻭ
،َﻥﻮُﻗَّﺪَﺼَﺘَﻳَﻭ َﻥﻮُﻓﺎَﺨَﻳَﻭ ْﻥَﺃ َﻻ َﻞَّﺒَﻘَﺘُﺗ ،ْﻢُﻬْﻨِﻣ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻥﻮُﻋِﺭﺎَﺴُﻳ
ﻲِﻓ ِﺕﺍَﺮْﻴَﺨْﻟﺍ
“Tidak wahai putri Ash-Shiddiq. Mereka
adalah orang-orang yang berpuasa, shalat,
bersedekah. Namun mereka khawatir
kalau amalan yang mereka lakukan itu
tidak diterima oleh Allah. Mereka itu orang
yang sebenarnya berlomba-lomba berbuat
amal kebaikan.”
Allah l telah menyebutkan sifat orang-
orang yang bahagia dengan ihsan (berbuat
baik) yang disertai khauf (khawatir).
Sebaliknya, Allah l menyebutkan sifat
orang-orang yang sengsara dengan
berbuat keburukan yang disertai perasaan
aman.
(Diambil dari Ad-Da`u wad Dawa` karya
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah hal. 46,
diterjemahkan oleh Al-Ustadz Abu
Muhammad Abdul Jabbar)

Senin, 11 Februari 2013

Mario Teguh
Engkau yang hati baiknya sedang penuh
harap,
Pilihlah apa pun yang menurutmu baik bagi
masa depanmu, dan lakukanlah dengan
jujur dan penuh kesungguhan.
Jika engkau salah, Tuhan yang akan
membenarkanmu. Yakinilah itu.
Tegaslah, bersungguh-sungguhlah, dan
berserahlah, lalu perhatikan apa yang
terjadi.
Mario Teguh - Loving you all as always

Sabtu, 09 Februari 2013

Cara untuk bahagia

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim
Betapa dekat kebahagiaan bagi mereka yang
menetapi do'a ini:
" َّﻢُﻬَّﻠﻟَﺍ ْﻲِﻨــْﻌِّﻨَﻗ ﺎَﻤـِﺑ ،ْﻲِﻨــَﺘــــْﻗَﺯَﺭ ْﻙِﺭﺎَﺑَﻭ ْﻲِﻟ ،ِﻪْﻴِﻓ
ْﻒُﻠْﺧﺍَﻭ ﻰَﻠَﻋ ِّﻞـُﻛ ٍﺔَﺒـِﺋﺎَﻏ ْﻲِﻟ ٍﺮْﻴَﺨـِﺑ "
“Ya Allah, jadikanlah aku merasa qana’ah
(merasa cukup, puas, rela) terhadap apa
yang telah engkau rezeqikan kepadaku, dan
berikanlah barakah kepadaku di dalamnya,
dan jadikanlah bagiku semua yang hilang
dariku dengan yang lebih baik.”
Mengingat sejenak sabda Nabi shallaLlahu
'alaihi wa sallam, " ْﺪَﻗ َﺢَﻠْﻓﺃ ْﻦَﻣ َﻢَﻠْﺳﺃ ُﻕِﺯُﺭَﻭ ﺎَﻔَﻛ ،ﺎًﻓ َﻭ
ُﻪَﻌَّﻨَﻗ ُﻪﻠﻟﺍ ﺎَﻤِﺑ ُﻩﺎَﺗﺁ Beruntunglah orang yang
memasrahkan diri, dilimpahi rezeqi yang
sekedar mencukupi dan diberi kepuasan
oleh Allah terhadap apa yang diberikan
kepadanya." HR. Muslim, At-Tirmidzi,
Ahmad dan Al-Baghawi.
Betapa sederhanya kebahagiaan. Ingatlah
sejenak bagaimana Rasulullah shallaLlahu
'alaihi wa sallam bergurat pipinya karena
alas tidur kasar. Hari ini betapa banyak yang
memiliki tempat tidur mewah, tapi hampir-
hampir tak pernah ia rasai tidur yang
nikmat. Betapa berbeda.
Tengoklah Nabi shallaLlahu 'alaihi wa
sallam. Betapa sederhana makannya. Tak
menuntut syarat yang berat, justru jadikan
makan lebih nikmat. Sungguh, ketika engkau
tak meninggikan syarat terhadap apa yang
engkau reguk dari dunia ini, semakin mudah
engkau rasai kebahagiaan. Dan apakah yang
lebih berharga daripada ganti yang lebih
baik; ganti yang lebih membawa kebaikan
atas apa-apa yang terlepas dari kita?
Maka do'a riwayat Al-Hakim (beliau
menshahihkannya) yang dicontohkan oleh
Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam ini
merupakan kunci agar kita mampu bersikap
secara tepat terhadap dunia: qana'ah
terhadap rezeqi dari-Nya, barakah atas
rezeqi yang kita terima dan ganti yang lebih
baik (bukan lebih banyak) atas apa-apa yang
terlepas dari kita. Sungguh, rezeki yang tak
barakah, amat jauh dari kebaikan.
Jika tiga hal ini ada pada kita, maka semoga
lisan kita mampu memanjatkan do'a yang
menyempurnakan pembersihan jiwa kita.
Semoga.
Do'a itu (semoga kita dapat menghayati
sepenuh kesungguhan.) adalah:
َّﻢُﻬَّﻠﻟَﺍ ﻲِّﻧﺇ ُﺫْﻮُﻋﺃ َﻚِﺑ َﻦِﻣ ِّﻢَﻬْﻟﺍ َﻭ َﻭ،ِﻥَﺰَﺤْﻟﺍ ِﺰْﺠَﻌْﻟﺍ َﻭ
ِﻞْﺨُﺒْﻟﺍَﻭ،ِﻞَﺴَﻜْﻟﺍ َﻭ ِﻊَﻠَﺿَﻭ،ِﻦْﺒُﺠْﻟﺍ ِﻦْﻳَّﺪﻟﺍ ِﻝﺎَﺟِّﺮﻟﺍِﺔَﺒﻠَﻏ َﻭ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
(bahaya) rasa gundah gulana dan
kesedihan, (rasa) lemah dan malas, (rasa)
bakhil dan penakut, lilitan hutang dan
penguasaan orang lain.”
Inilah do'a yang memohon pertolongan
Allah Ta'ala agar kita mampu mengalahkan
hasrat untuk mengistirahatkan badan di saat
ada kebaikan yang seharusnya kita kerjakan;
memohon kekuatan untuk TIDAK berpelit
dalam mengulurkan rezeki kepada orang
lain; serta kelapangan hati untuk memberi
kan jasa kita yang membawa kebaikan.
Maka, jika engkau berkeinginan untuk
berkelimpahan rezeki agar waktu istirahatmu
lebih banyak dan engkau dapat bersantai-
santai kapan pun engkau mau,
sesungguhnya engkau telah mengingkari
do'a yang dituntunkan oleh Nabi shallaLlahu
'alaihi wa sallam ini. Dan jika engkau pergi
ke sana kemari untuk menyeru manusia
agar bersegera perkaya diri sehingga dapat
bermalas-malasan, sadarilah bahwa mereka
sedang mengajak manusia untuk menjauh
dari sunnah dan menghindar dari kebaikan.
Padahal bersama sunnah ada barakah.
Semoga kita terhindar dari ghurur
(terkelabui) disebabkan angan-angan kita
sendiri. Marilah kita memanjatkan do'a
kepada Allah Ta'ala:
" َّﻢُﻬﻠﻟﺍ ﺎَﻧِﺭَﺃ َّﻖَﺤﻟﺍ ًﺎّﻘَﺣ ﺎَﻨْﻗُﺯْﺭﺍَﻭ َﺔَﻋﺎَﺒِﺘﻟﺍ ﺎَﻧِﺭَﺃَﻭ َﻞِﻃﺎَﺒﻟﺍ ًﻼِﻃﺎَﺑ
ﺎَﻨْﻗُﺯْﺭﺍَﻭ ُﻪَﺑﺎَﻨِﺘْﺟﺍ "
“Ya Allah, tunjukilah kami bahwa yang benar
itu benar dan berilah kami rezeki
kemampuan untuk mengikutinya. Dan
tunjukilah kami bahwa yang batil itu batil,
serta limpahilah kami rezeki untuk mampu
menjauhinya.”
Semoga kita tak terpedaya oleh persepsi kita
sendiri. Sungguh, kebenaran itu bukan
bergantung pada persepsi kita. Baik dan
buruk juga bukan bergantung kepada
persepsi kita. Bukan bergantung pada cara
pandang kita. Hari ini, ketika banyak
manusia menyerukan bahwa yang paling
penting adalah persepsi kita tentang
sesuatu, marilah kita ingat kembali do'a ini.
Di masa yang semakin jauh dari kehidupan
Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam ini,
semoga Allah Ta'ala limpahi kita hidayah
agar tidak mudah takjub pada kebanyakan
perkataan manusia yang terlepas dari Al-
Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah.
Lisan kita berdo'a. Hati kita berharap. Tapi,
apakah kita pun merenungkan maknanya?

Rabu, 06 Februari 2013

KEBETULAN-KEBENARAN: Suatu ketika tanpa
direncanakan ada seorang wanita membaca
sebuah status yang dikomentari oleh teman-
temannya. Statusnya itu menarik sehingga
dengan spontanitas dia meng-add pemilik
status tersebut yang ternyata milik seorang
pemuda baik-baik. Singkat cerita tumbuhlah
cinta dihatinya, dan kebetulan juga dia
curhat dengan salah seorang sahabatnya.
Sang sahabat simpati sekali dengannya, dan
kemudian tanpa disuruh dia menjadi
perantara bagi keduanya. Kebetulan juga
sang pemuda berada disaat yang tepat tuk
menikah. Dan KEBETULAN juga entah
darimana datangnya ada perasaan cinta yg
mendalam kpd wanita tersebut. akhirnya
menikahlah mereka berdua...siapa yang
menggerakkan jari tuk meng-add? siapa
yang menggerakkan hati sahabatnya tuk
nyomblangin? siapa yang tiba2
menumbuhkan rasa cinta di hati sang
pemuda?
Suatu waktu juga ada seorang sopir taksi
bandara mengantarkan penumpang dari
bandara ke sebuah daerah di kota A. ketika
perjalanan pulang dijalan yang biasa dia
lewati terjadi kemacetan. Akhirnya dia
mengambil jalan yang lain tuk menghindari
kemacetan tersebut. Ketika melewati jalan X
tiba-tiba secara KEBETULAN dari sebuah
gang muncul seseorang melambaikan
tangan tanda ingin diantarkan ke suatu
tempat. akhirnya dia mendapat tambahan
rejeki dari mengantar penumpang tersebut.
Siapa yang menjadikan jalanan itu macet?
siapa yang menggerakkan hatinya tuk
mengambil jalan lain? siapa yang dengan
waktu yang tepat mempertemukan sang
sopir dengan penumpang? bagaimana jika
sang sopir lewat disitu 1 menit lebih awal?
tentunya tidak akan bertemudengan
penumpang tersebut? apakah KEBETULAN
ini sesuatu yang direncanakan sang sopir?
Suatu saat beberapa tahun yang lalu ada
seorang anak muda yang sangat
bersemangat terjun didunia usaha
kebingungan mencari peluang usaha
dikarenakan ada tuntutan bagi dirinya untuk
segera menikahi wanita yang dicintainya.
Orang tua pemuda ini memberi syarat yang
memberatkan bagi dirinya harus
berpenghasilan sekian dan sekian sebagai
syarat menikah. Sang pemuda pun galau
luar biasa, bagaimana tidak..jika ijasahnya
aja belum keluar, dia hanya sebatas lulus
ujian skripsi semata. Hingga kemudian sang
pemuda dengan bekal 2 rekaat sholat
dhuha, dan uang 50ribu sedekahnya
dijadikan wasilah dan kemudian dia memacu
sepeda motornya tanpa tahu tujuan. Sampai
akhirnya sampailah dia di depan sebuah
wartel, saat itu juga dia teringat dengan
nomor telepon yang pernah diberikan
seseorang, yaitu salah seorang manager
sebuah perusahaan pelayaran. singkat cerita
setelah bertemu dan ngobrol dengan sang
manager dia mendapatkan harga spesial
sewa kontener dan informasi penting
lainnya untuk menjalankan sebuah usaha.
dan seterusnya dan seterusnya...pertanyaan
siapa yang secara KEBETULAN menggerakan
hati temannya memberikan nomor telepon?
siapa yang secara KEBETULAN juga
mempertemukan pemuda itu dengan
seorang manager perusahaan pelayaran
yang ternyata wellcome dan terbuka
memberikan informasi-informasi penting?
KEBETULAN-kebetulan itu pada hakekatnya
adalah KEBENARAN-KEBENARAN takdir Allah
atas ciptaannya dilangit dan dibumi. Ini
bukan permainan bahasa yang ternyata kata
BETUL= BENAR (memiliki arti yang sama).
Tetapi lebih pada PRINSIP hidup bahwa
segala sesuatu itu tidak semata-mata hasil
jerih payah manusia. Semua adalah atas ijin
dan 'skenario' Allah.
Allah AL-QAABIDH...Allah Yang Maha
Menyempitkan...Allah AL-BAASITH...Allah
Yang Maha Melapangkan..
Harus diingat..!! Bahwa manusia itu hanya
memiliki peran untuk berusaha saja. Jangan
bangga dengan hasil-hasil yang diperoleh,
karena itu semua adalah taufik dari Allah.
Mungkin dalam dunia usaha seseorang
membanggakan kemampuan diplomasi dan
lobi-lobinya kepada klien atau rekanan. tapi
dia lupa siapa yang kebetulan
mempertemukan dirinya dengan klien dan
rekanan yang bagus. Jika kemudian dia
menyangkal itu dan mengatakan bahwa itu
adalah hasil dari kemampuan bicaranya
semata, terus siapa yang memberi dia itu
lidah??bisa saja suatu saat tiba2 scera
KEBETULAN dia kena stroke dan lidahnya
'macet'
jangan takabur jangan sombong....terkadang
Allah melapangkan disuatu waktu, dan
menyempitkan diwaktu yang lain secara
kebetulan tanpa diduga, dengan cara
sekonyong-konyong...

SALAH SATU TANDA JODOH :
Ini diambil dari sebuah pengalaman bukan
prediksi.
Setelah ikhtiar maksimal, berdo'a dan shalat,
maka tanda itu Allah tunjukan:
1. Berupa keyakinan yang besar untuk
menuju pernikahan tidak bisa tergoyahkan
oleh apapun sekalipun banyak ujian walau
tanpa cinta dan hanya ta'aruf sesaat.
2. Merasa nyaman dan cocok dengannya,
tidak ada ganjalan berupa rasa tidak cocok
dalam hati, sehingga tiada keraguan untuk
menikah.
3. Bisa menjadi diri sendiri tanpa adanya
kepura-puraan atau tanpa sesuatu yang
ditutupi.
4. Ikhlas menerima apa adanya dengan
segala kekurangan dan kelebihannya.
5. Allah mudahkan segala urusannya walau
harus ada ujian di dalamnya.
6. Niat yang lurus dari keduanya hanya
mengharap ridho Allah.
7. Ada restu dan do'a dari kedua belah
orang tua.
8. Sebesar apapun ujian jika berjodoh maka
pasti akan bertemu juga dipelaminan.
Wallahu a'lam. | Semoga Bermanfaat |

Sabtu, 02 Februari 2013

Masa depanmu adalah lukisanmu maka gambarlah sesuai dgn harapanmu

Tiada yg tdk mungkin jk kt yakin dan pasrah, tiada yg tdk sukses jk kt pantang menyerah

Tidak ada kata rugi utk sebuah kesabaran,tiada istilah menyesal utk sebuah perjuangan #inspirasireza -- Reza Syarief (@RezaInspirator)