Entri Populer

Rabu, 26 Desember 2012

I can see grinta, passion and love within himself. The love to this country, to his family and to his beloved wife #AinunHabibie -- F1897 (@fidanzata1897)

Senin, 24 Desember 2012

Great geodet

Sebagai seorang Insinyur. Seorang sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika harus berani bermimpi untuk membuat mahakarya untuk Indonesia. -- Geodesi Indonesia (@IndoGeodet)

Jumat, 21 Desember 2012

Kesempatan itu begitu luas, Orang sholeh bukan
sebutan untuk Ulama saja, Surga juga bukan
kaplingan Ulama saja. Akan tetapi, petani yang
tawaqal, pegawai yang amanah, pedagang yang
jujur, birokrat yang bersih, Mereka juga bisa
disebut orang sholeh, dan bisa juga masuk Surga,
bi Taufiqillah wa bi nashrillah. * DR. Muhammad
Arifin Badri, MA

Rabu, 19 Desember 2012

You can't force yourself to stop liking someone, but you can tell yourself that you deserve better & try to move on. -- Damn Its TRUE! (@damnitstrue)

Jangan pernah lelah melakukan hal kecil tuk orang lain. Terkadang, hal kecil itu mampu berikan bahagia di hati mereka. -- Galeri UKM Bandung (@GaleriUKMBdg)

Selasa, 18 Desember 2012

19 desember,DirgaHayu uGm

'Bakti kami mahasiswa Gadjah Mada semua. Ku
berjanji memenuhi panggilan bangsaku. Didalam
Pancasilamu jiwa seluruh nusaku. Kujunjung
kebudayaanmu kejayaan Indonesia.' Nilai-nilai
nasionalisme begitu kental dalam lirik hymne
gadjah mada. Maka yang pernah menjadi bagian
darinya, jangan pernah lupa utk menjunjung
tinggi dedikasi kita untuk tanah air. Maju terus
Gadjah Mada, Jayalah Indonesia.
#DirgahayuGadjahMada63Tahun.

Senin, 10 Desember 2012

Life is not about waiting for the storm to pass, It is about learning to dance in the rain. -- Motivational Quotes

Minggu, 02 Desember 2012

Teman Sejati

#Teman Sejati Ibarat Nutrisi
Yang paling bermanfaat adalah teman yang
diumpamakan layaknya nutrisi bergizi. Jika
dikonsumsi secara teratur, kondisi tubuh
menjadi fit, kekuatan tubuh terjaga dan
seluruh fungsi tubuh berjalan secara sehat.
Teman yang baik akan menginspirasi banyak
kebaikan, mengingatkan disaat khilaf dan
menguatkan di saat lemah. Teman semisal
ini sesuai dengan apa yang diumpamakan
Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai
penjual minyak wangi. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits shahih
bersabda,
ﺎَﻤَّﻧِﺇ ُﻞَﺜَﻣ ِﺲﻴِﻠَﺠْﻟﺍ ِﺢِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ِﺲﻴِﻠَﺠْﻟﺍَﻭ ِﺀْﻮَّﺴﻟﺍ ِﻞِﻣﺎَﺤَﻛ ِﻚْﺴِﻤْﻟﺍ
ِﺦِﻓﺎَﻧَﻭ ِﺮﻴِﻜْﻟﺍ ُﻞِﻣﺎَﺤَﻓ ِﻚْﺴِﻤْﻟﺍ ﺎَّﻣِﺇ ْﻥَﺃ َﻚَﻳِﺬْﺤُﻳ ﺎَّﻣِﺇَﻭ ْﻥَﺃ َﻉﺎَﺘْﺒَﺗ ُﻪْﻨِﻣ
ﺎَّﻣِﺇَﻭ ْﻥَﺃ َﺪِﺠَﺗ ُﻪْﻨِﻣ ﺎًﺤﻳِﺭ ًﺔَﺒِّﻴَﻃ ُﺦِﻓﺎَﻧَﻭ ِﺮﻴِﻜْﻟﺍ ﺎَّﻣِﺇ ْﻥَﺃ َﻕِﺮْﺤُﻳ َﻚَﺑﺎَﻴِﺛ
ﺎَّﻣِﺇَﻭ ْﻥَﺃ ﺎًﺤﻳِﺭ َﺪِﺠَﺗ ًﺔَﺜﻴِﺒَﺧ
”Perumpamaan teman yang baik dan teman
yang buruk adalah seperti penjual minyak
wangi dan tukang pandai besi. Penjual
minyak wangi mungkin akan memberikan
hadiah minyak wangi kepadamu, atau
engkau akan membeli minyak wangi darinya,
atau setidaknya engkau akan mencium
aroma wangi darinya. Adapun bersama
tukang pandai besi, bajumu bisa terbakar
karena apinya, atau setidaknya engkau pasti
akan mendapati bau tak sedap.” (HR
Muslim)

Love

Jika ada yang bertanya kepadamu tentang
cinta, maka jawablah :
"..Semua Cinta atas dasar kecintaan kepada
Allah itulah cinta hakiki, semua cinta yang
mengantarkan seseorang kepada taat kepada
Allah itulah cinta yang sebenarnya. Karena
cinta adalah kesucian, pengorbanan,
keteguhan dalam memegang janji,
keikhlasan dalam melaksanakan perintah
Allah.
Cinta adalah akad dan perjanjian…
Cinta adalah airnya kehidupan bahkan dia
adalah rahasia kehidupan…
Cinta adalah kelezatan ruh bahkan ia adalah
ruh kehidupan…
Dengan cinta menjadi terang semua
kegelapan…akan cerah kehidupan..akan
menari hati…dan akan bersih qolbu….
Dengan cinta semua kesalahan akan
dimaafkan…
dengan cinta semua kelalaian akan
diampunkan…
dengan cinta akan dibesarkan makna
kebaikan…
Kalaulah bukan dengan cinta, maka tidak
akan saling meliuk satu dahan dengan
dahan yang lainnya…
Kalaulah bukan karena cinta tidak akan
merunduk rusa betina kepada pejantannya,
tidak akan menangis tanah yang kering
terhadap awan yang hitam, dan bumi tidak
akan tertawa terhadap bunga pada musim
semi….
Ketika cinta hampa dalam kehidupan maka
jiwa akan sempit dan terjadilah pertikaian
dan perselisihan.
Ketika cinta telah hilang, maka akan layulah
bunga, akan padamlah cahaya, akan
pendeklah usia, akan kering danau di hutan
belantara dan akan silih berganti datang
penyakit dan sengsara.
Ketika cinta telah sirna…tatkala itulah lebah
meninggalkan bunga, tatkala itu burung
pipit meninggalkan sangkarnya, tatkala itu
pula kutilang tidak hinggap lagi pada pucuk
cemara.
Sekiranya lautan mempunyai pantai dan
sekiranya sungai mempunyai muara, maka
lautan cinta tidak berpantai dan sungai cinta
tidak bermuara.."
Dikutip dari :
Buhul Cinta, Ustadz Armen Halim Naro
rahimahullah.
Semoga Allah mengampuni dosa kami dan
beliau, serta mengumpulkan kami bersama
dengan para Nabi, Shiddiqin dan Syuhada’
di SurgaNya kelak. Amin

Selasa, 27 November 2012

"Kebahagiaan hanya bisa didapat setelah
melalui jembatan kesulitan. Anda tidak akan
menyelesaikan jarak perjalanan ke sana
kecuali dengan perahu kesungguhan dan
kerja keras,"(Mukhtasar Miftahu Daar As-
Sa'ada, Ibnul Qayyim rahimahullah)

Message from felix siauw

Ustadz Felix Siauw
01. cinta seringkali datang dari hal-hal
sederhana bukan mewah | seperti kaus kaki
yang kau kenakan saat gerimis di tengah
sawah
02. saat engkau tunjukkan pekerti yang
memikat hati | cerminkan kehormatan diri
dan taatmu jadi jaminan hari nanti
03. walau jilbabmu terbasah lumpur yang
menggenang | jangan tanya kaus kaki yang
kotor bukan kepalang
04. namun engkau tetap tenang tak
bergeming | memikirkan taatmu pada siapa?
itu yang buat merinding
05. tanpa kusadari ada rasa haru menelisik
masuk | romantisme manapun tidak ada
saingan bagi takjub yang merasuk
06. namamu pun aku tak tahu, tapi yang
tersebut justru nama Tuhan-mu |
"subhanAllah yang telah menciptakan
Muslimah taat semisalmu"
07. karena taat pada Allah maka seorang
Muslimah layak dinikahi | sebab mendidik
anak yang menyembah Allah perlukan iman
yang sejati
08. cinta itu membutakan, cinta karena
Allah lebih tak peduli | urusan apa asal etnis
dan kekayaan, bila sudah taat Allah apa lagi
dicari?
09. kukirimkan sepucuk surat padamu,
isinya permintaan pernikahan | karena Allah
sudah menjaminmu, tiada kuperlukan
pacaran
10. tak perlu lagi berkenalan, karena
kauskaki kotor sudah jadi saksi | jika
perintah Allah engkau dengarkan, begitu
juga kelak pinta suami
11. engkau balas surat dengan kata "engkau
belum mengenalku" | aku memang belum
mengenalmu, tapi yang kutahu lebih dari
cukup bagiku
12. pantang menyia-nyiakan Muslimah yang
taat Allah | di rumah tangga kelak yang
begini yang mengundang berkah
13. kaus kaki kotor berbicara lebih banyak
daripada lisan | memberitahu lebih banyak
dari kebohongan bertopeng pacaran
14. adakala kejujuran lebih mudah dilihat
dari perbuatan | namun pacaran sudah
pasti mensyaratkan kebohongan
15. kaus kaki memang tak bisa bicara,
namun ia tiada berdusta | beda dengan
pacaran yang katanya cinta, namun minta
pemuas nafsu nista
16. ingatkah engkau tentang pasangan
aktivis-pacaran yang menuding | bahwa
pernikahan kita tak didahului pacaran
karenanya tak langgeng?
17. tahun demi tahun tanganmu tetap
kugenggam hingga hari ini | sementara
yang berpacar tiada menikah dengan alasan
itu dan ini
18. tidak salahlah aku memilihmu, berbekal
telaah kaus kaki | hatimu mudah menerima
nasihat, asalkan ada hadits dan ayat
19. tiada salah aku menunda kenikmatan
masa muda | karena sekarangpun aku pun
tak ingat lagi -dan tak peduli- pernah muda
20. sabar menanti yang halal akan berakhir
satu saat nanti | namun nikmat bersama
yang tak halal akan jadi penyesalan nanti
21. dulu aku berusaha jadi ksatria, tidak
memenuhi kepalamu dengan janji |
komitmenku adalah akad nikah, ucapan
sayang masih banyak masa
22. sekarang akupun tetap ksatria, mencari
bagimu hanya yang halal | berucap padamu
hanya yang baik, dan mengajarmu hanya
yang benar
23. dan ksatria itu adalah menikahi, atau
sudahi | bukan memulai yang tak bisa
diselesaikan dengan menikahi
24. jelas bukan ksatria yang mengucapkan
cinta, sayang | sedang bertemu wali dan
tentukan tanggal saja banyak alasan
25. bila betul niatmu mencintai karena Allah
| maka menikah itu pahala bagimu, bila
belum siap dan berpisah itupun pahala
bagimu
26. didik dirimu dengan Al-Qur'an, latih
dirimu bergerak dalam dakwah Islam | itu
jaminan hari tua, engkau bersama dengan
orang yang benar
27. hormati dirimu, muliakan
kehormatanmu | berikan pada lelaki yang
siap mengambilnya dengan menikahimu,
bukan menjanjikan harapan palsu
28. tutupi auratmu, pakai kaus kakimu |
karena lelaki baik akan menundukkan
pandangan, karenanya akan melihat
kebawah kakimu :D

Proses dan hasil

Taufik Adi K
Share lgi, dari lapak sebelah :)
PROSES & HASIL
-------------
Ujian sudah deket,bahan2 yg mesti
disiapkan masih segambreng. Thole masih
bertapa di kamar duduk dengan khidmat di
depan laptop dan tumpukan bukunya.
Sementara dari luar kamarnya terdengar
suara orang menyapu...ditengoklah dari
jendelanya, ternyata wak kyai yg nyapu.
Merasa malu, dia segera keluar kamar,
mengambil sapu dan membantu wak kyai
menyapu halaman pondoknya.
+wak...minggu ini saya mau ujian di
sekolah. Rasanya kok berat sekali ujian kali
ini. Pembimbing mintanya macem2
-oww...lha terus
+padahal tiap sholat saya berdoanya
"Allahumma yasir walaa tu'asir" (Ya Allah
permudah lah dan jangan engkau
persulit)...kok rasanya masih berat banget ya
wak....masih sulit aja
-oww ...gitu. Untuk persiapan ujian, kamu
disuruh baca berapa buku sama
pembimbingmu?
+5 buku wak. Bahasa Inggris semua lagi.
Padahal kemampuan saya jelek banget.
Udah gitu harus menyelesaikannya dalam
seminggu lagi.
-tapi berhasil paham?
+iya sih wak. Dg bantuan sana-sini,
akhirnya paham juga dalam seminggu
-oww...gitu. Metode dan Analisanya gimana?
Bisa ngerjakan?
+fiuhhhh...setelah memahami materi,
akhirnya ketemu juga wak metode dan
analisanya bisa juga saya kerjakan mesti
harus lemburan tiap malam
- tapi bisa?
+iya wak
-dan kamu masih mengira Allah belum
mengabulkan doamu dg mempermudah
urusanmu?
+iya wak
-lha kok kamu jadi pelupa dg nikmat Allah
gitu?
+kok bisa wak?
-Kamu bisa memahami sesuatu yg biasanya
sulit dipahami dalam waktu singkat,
bukankah itu namanya Allah sudah
mempermudahmu? Uwak pun belum tentu
bisa seperti kamu/
Kamu diberi kekuatan sehingga mampu
menyelesaikan persiapan ujianmu sehingga
kamu siap, bukankah itu namanya Allah
sudah mempermudahmu?
"Mempermudah" dalam posisimu artinya
Allah membuatmu mampu, sehingga kamu
bisa menyelesaikan masalahmu dengan
kemampuanmu yg sudah ditingkatkan
secara bertahap oleh Allah. Dan ketika kamu
menghadapi masalah yg sama di lain
waktu...itu menjadi mudah bagimu
Hikmah - terkadang kita tak menyukai
PROSES...padahal disanalah pertolongan
Allah banyak terhampar. Sedangkan
HASIL...biarlah Allah memilihkan mana yg
terbaik buat kita

Senin, 26 November 2012

What the means of happy

Belajar Manhaj Salafy
Bukanlah orang bahagia, yang bisa mendapatkan
segala apa yang dia inginkan, karena keinginan-
keinginan manusia tidak akan pernah berhenti...
Orang bahagia adalah orang yang merasa puas
dengan apa yang ada padanya dan bersyukur
kepada Allah atas nikmat tersebut...

Minggu, 25 November 2012

DUA pilihan ketika menyukai sesuatu


Kira2 lebih menyesal yang mana, "seseorang
yang gagal setelah berusaha" atau
"seseorang yang gagal duluan sebelum
berusaha"?
Klo ana pilih kalimat kedua yg lebih besar
penyesalannya.. Karena itu adalah sikap dari
orang2 yang malas (aka "pengecut") dan
"Bodoh"
So, klo ada sesuatu yg disukai, berusahalah
dulu untuk mendapatkannya, entah nanti
akhirnya dapat atau tidak itu tergantung
usahanya dan takdir Allah..
Tp klo memang suka, tp tdk ada usaha untuk
mendapatkannya, maka jangan menyesal jk
akhirnya engkau tidak akan
mendapatkannya untuk selamanya..
#statusbermaknaganda(rian permana)

Sabtu, 24 November 2012

Wanita sarjana memilih jadi guru TK

pernah denger
kajian Asy-Syaikh Prof. Dr. 'Abdurrozzaq bin
'AbdilMuhsin Al-Abbad Al-Badr
hafizhohullaahu ta'ala tentang cerita
seorang wanita sarjana yang sangat cerdas
yang dia masuk ke dalam lembaga
pendidikan...dia memilih mengajar anak-
anak TK...orang-orang di sana heran dan
berkomentar, "buat apa orang pintar seperti
anda mengajar anak-anak, anak-anak itu
merepotkan, sulit di atur, bisa jadi
kepintaran anda sia-sia." namun wanita
tersebut menimpali, "aku ingin menjadi
orang pertama yang mengajarkan Surat Al-
Fatihah, dan aku berharap pahala karena
surat itu akan dibacanya terus minimal
dalam sholat-sholat wajibnya."
(kurang lebih begitu maknanya)


"Kepada setiap ibu/saudari perempuan : jika
ada anak kecil di sisimu (anak atau saudara)
yang masih dalam usia dini, jadilah orang
pertama yang mengajarinya surat Al Fatihah,
Al Ikhlash, dan Muawwidzatain (An Naas
dan Al Falaq), karena itulah yang akan
mereka baca sepanjang hayat (agar
pahalanya senantiasa mengalir terus
menerus -pent)" (Dr Umar Al Muqbil)

Jumat, 23 November 2012

What the mean of struggle

~ Perjuangan meraih cinta sejati sebagai
pendamping hidup nan setia menemani
hari-hari, ibarat upaya besar untuk memetik
sekuntum mawar putih nan cantik jelita.
Mawar putih itu ada di sebuah pulau kecil,
di tengah lautan yang luas seolah tak
bertepi. Siapkanlah perahu yang kuat,
perbekalan yang cukup, fisik yang kokoh,
serta doa yang terus mengalir.
Mulailah pelayaran menuju pulau cinta.
Hantama
n ombak badai tak henti menerpa biduk.
Angin topan terus menggoncang dari segala
penjuru. Terik panas dan guyuran hujan
silih berganti menambah beratnya ujian.
Bila dirimu seorang pecundang, pulanglah
segera, sebelum engkau karam bersama
bahtera rapuhmu. Namun, bila dirimu
seorang pejuang, teruskanlah lajumu.
Hadapi segala tantangan dan kepahitan.
Jangan pernah berhenti sebelum engkau
menyentuh bibir pantai. Hingga tangan
kekarmu berhasil menyunting si mawar
cinta, sebagai perhiasan terindah dalam
bingkai rumahtanggamu.
Siapkah engkau berjuang ??!
#karya Ammi Ahmad Alawi Aac

Kamis, 22 November 2012

Baksos Bright Care Jatirejo

Mari berbagi bersama Bright Care Komunitas Peduli Karanganyar 

Ini baksos kedua plus training
wirausha di dusun jatirejo Jumapolo Kab
Karanganyar 29-30 des 2012 Insya Allah





“Dan belanjakanlah harta bendamu dijalan ALLAH, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-baqarah 195)



“ Jadikan hidup ini indah, ubahlah kemuraman menjadi senyuman” :D





“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkahpun” ~Bung Karno

Terkadang cinta sejati berawal dari dua orang yang berjauhan, namun tetap saling mendoakan(quotes)

Senin, 19 November 2012

http://muslimah.or.id
Apa yang Mereka Dendamkan Terhadap
Negeri Haramain ?
Oleh :: Syaikh Muhammad Musa Al-Nasr
hafizhahullah
Banyak sekali orang yang dengki dan
dendam dengan Biladul Haramain (Negeri
Dua Tanah Suci), Kerajaan Arab Saudi.
Mereka mencela dan menghujatnya
dikarenakan pemerintah yang menjalankan
negeri ini adalah suatu kaum yang mereka
sebut dengan nama ”Wahhabi”.
Tentu saja mereka merasa dendam, dengki
dan marah kepada Wahhabi, karena mereka
tidak bisa tenang melaksanakan kesesatan
dan kebid’ahannya, apabila dakwah
wahabiyah ini masih ada.
Untuk menciptakan tanfir (larinya manusia
dari kebenaran), mereka membuat istilah-
istilah bid’ah, menyematkan istilah ‘wahhabi’
kepada siapa saja yang menyerukan tauhid
murni, tidak hanya sampai di sana, mereka
fitnah dan buat kedustaan atas negeri ini.
Di lain fihak, atas ulah sebagian oknum yang
terdidik dengan jiwa terorisme dan khawarij,
mereka mengaku-ngaku sebagai pengikut
dakwah Syaikhul Islam Muhammad bin
’Abdul Wahhab, namun mereka melakukan
takfir, irhab, tafjir dan tadmir di negara-
negara muslim atapun negeri kafir. Sehingga
akhirnya Biladul Haramain pun dicap
sebagai negerinya sarang teroris. [Abu
Salma]
*********
Syaikh Musa Nashr hafizhahullahu berkata ::
Allah telah menjadikan negeri Makkah dan
Madinah sebagai tempat yang aman hingga
Hari Kiamat, semenjak Allah memerintahkan
kepada kekasih-Nya nabi Ibrahim 'alaihis
salam agar mengumumkan kepada manusia
untuk menunaikan ibadah haji, mereka
datang ke Baitul Haram (Ka’bah) dari segala
penjuru negeri, sebagaimana Allah
berfirman :
“Dan berserulah kepada manusia untuk
mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan
mengendarai unta yang kurus yang datang
dari segenap penjuru yang jauh, supaya
mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi
mereka.” [Al-Haj : 27]
Dan Allah berfirman sembari memberi
nikmat kepada penduduk Negeri Haramain:
“Dan apakah Kami tidak meneguhkan
kedudukan mereka dalam daerah Haram
(tanah suci) yang aman, yang didatangkan
ke tempat itu buah-buahan dari segala
macam (tumbuh-tumbuhan).” [Al-Qashas :
57]
Demikianlah firman-Nya:
“Maka hendaklah mereka menyembah
Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang
telah memberi makanan kepada mereka
untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan.” [Al-
Quraisy : 3-4]
Pelajaran dalam ayat itu diambil dari
keumuman lafadh, (dan) bukan dari
kekhususan sebab, walaupun sebagian ayat
ini turun pada kaum musyrikin Makkah,
hanya saja ayat ini mencakup kepada
penduduk Makkah hingga Hari Kiamat.
Demikianlah Allah berkehendak untuk
rumah-Nya agar senantiasa menjadi tempat
dengan kedamaian dan keamanan, agar
orang yang berhaji, berumrah dan orang
yang berkunjung datang ke negeri itu
dengan tanpa merasa takut dan gelisan.
Akan tetapi (kaum Khawarij modern) para
da’i dan penyeru peledakan tidak ingin
suasana seperti itu terjadi, tetapi yang
mereka inginkan adalah kegoncangan
keamanan Negeri Al-Haramain. Mereka
melanggar ayat-ayat dan hadits-hadits yang
memperingatkan akan larangan mengganggu
kaum muslimin, menakut-nakuti dan
membunuh mereka ! Maka, bagaimanakah
jika hal itu (yaitu mengganggu, menakut-
nakuti dan membunuh kaum muslimin)
terjadi di bumi yang paling suci dan paling
mulia di muka bumi ini, yaitu Negeri
Makkah yang aman dan daerah sekitarnya ?!
Allah berfirman:
“Dan siapa yang bermaksud di dalamnya
melakukan kejahatan secara zalim, niscaya
akan Kami rasakan kepadanya sebahagian
siksa yang pedih.” [Al-Haj : 25]
Sesungguhnya hanya sekedar berniat
melakukan kejahatan di Makkah adalah
sebuah kejahatan dan dosa yang besar,
maka bagaimanakah dengan mereka yang
menumpahkan darah yang haram di negeri
Al-Haram ?
Bagaimanakah halnya orang yang
meletakkan dan menaruh senjata dan bahan
peledak dalam tumpukan mushaf Al Qur-an,
dan menyangka bahwasanya hal ini adalah
jihad dan pengorbanan ?
Sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu,
yang berusaha membuat kerusakan di
Negeri Al Haramain (Saudi Arabia) dan
negeri Islam lainnya, pada hakikatnya
mereka itu adalah orang-orang yang
berkhidmat (pada) musuh-musuh Islam dari
kalangan Yahudi dan Nashara serta seluruh
musuh-musuh Islam, karena musuh-musuh
Islam itu bergembira dan menabuh
genderang, bahkan menari-nari ketika
gangguan menimpa Negeri Islam, khususnya
Negeri Islam, yang memelihara dan menjaga
Makkah dan Madinah, negara yang
menyebarkan aqidah Tauhid di Negeri Arab
dan selain negeri Arab.
Maka, kenapa penyerangan yang keji ini
dilakukan dari dalam dan dari luar, atas
Negeri Al Haramain ?
Karena Saudi Arabia adalah benteng terakhir
bagi Islam, dan karena di negeri itu pula
ditegakkan syariat Allah di atas asas
Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, dan
karena di negeri itu disebarkan tauhid di
segenap penjuru bumi. Maka (negeri ini)
harus diperangi serta dilemahkan, dan
disibukkan dengan fitnah-fitnah !! (Negeri
itu) harus digoncangkan keamanannya,
karena kegoncangan kepercayaan pada
negeri itu dan menampakkannya dalam
keadaan lemah dari menjaga tempat-tempat
yang suci, benar-benar akan mencegah para
jama’ah haji dan pengunjung, serta orang
yang berumrah untuk mendatanginya. Maka
lemahlah perekonomiannya, dan tersibukkan
negeri Saudi Arabia dari kewajibannya yang
suci, yaitu melayani dua tempat suci
(Makkah dan Madinah) melayani Islam dan
kaum muslimin.
Kemudian mereka yang menuduh negeri itu
dengan kedzaliman dan kedustaan, (bahwa
negeri Saudi Arabia ) membina teroris, diri
merekalah yang bergembira dengan
perbuatan orang-orang bodoh pembunuh
dari kalangan kaum Khawarij masa kini,
maka lihatlah bagaimana mereka (orang
kafir yang menuduh negeri Saudi Arabia
membina teroris dan kaum Khawarij yang
meledakkan Al Haramain) bertemu dalam
satu sasaran dan satu tujuan, walaupun
tanpa sengaja ?!
Dan Maha benar Allah dimana Dia
berfirman.:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah :
“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya
jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu,
maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu.” [Al-Baqarah : 120]
Musuh-musuh Islam di timur dan barat
tidak meridhai, kecuali umat ini
meninggalkan agamanya sebagaimana
terkelupasnya ular dari kulitnya, baik
pemerintah ataupun rakyatnya, dan (mereka
menginginkan) umat Islam menyerupai
negeri barat baik itu akidahnya,
peradabannya, kebudayaannya dan
akhlaknya.
Dan hal ini (umat Islam meninggalkan
agamanya) “dengan izin Allah- tidak akan
terjadi selama pada kita terdapat Kitabullah
dan Sunnah nabi-Nya, dan selama pada kita
terdapat ulama rabbani yang menyuruh
berbuat baik dan melarang dari
kemungkaran, berjihad dengan lisan mereka,
jari-jemari mereka dan keterangan mereka,
mereka benamkan setiap fitnah Khawarij
dan ahli bid’ah yang sesat, dan mereka
memperingatkan dari persengkokolan
musuh-musuh Islam, menasehati para
penguasa kaum muslimin dengan cara yang
baik dan cara yang paling lurus, dengan
kelembutan dan hikmah, agar mereka dapat
membantu para penguasa melawan syaitan
dan mereka tidak membantu syaitan
melawan penguasa kaum muslimin, mereka
(para ulama itu) akan mendo’akan penguasa
kaum muslimin dengan kebaikan, dan tidak
mendoakan penguasa dengan kejelekan dan
kebinasaan.
Semoga Allah menjaga Negeri Al Haramain
khususnya dan negeri-negeri Islam secara
umum dari segala rencana-rencana jahat
yang dilakukan oleh musuh-musuh kita yang
nampak atau dari kalangan kaum muslimin
yang bersembunyi di belakang Islam. Mereka
menyangkanya- dan Allah benci dan
berlepas diri dari mereka dan amal
perbuatan mereka, dan Allah-lah meliputi
mereka semuanya tiada sesembahan yang
berhak disembah melainkan Dia dan tiada
Rabb selain Dia.
[Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi
No. 08/Th. II/1424H, 21-22. dari http ://
www.m-alnaser.com ]
Sumber: http://abusalma.wordpress.com/

Minggu, 18 November 2012

febrian wahyu  h (@febrian_hersant) telah berbagi tweet dengan Anda - Dan kupasrahkan segala urusanku kpd Allah, sesungguhnya Allah melihat para hamba-Nya (QS. Ghafir: 44) -- Wiwit Hardi Priyanto (@wiwithp)

dalam berbgai hal,berdoa dan bersabar
tetap merupakan ikhtiar..tidak melulu harus
aksi/tindakan yg dilihat orang lain...talk less
do more,or talk more do less it cuma
ungkapan saja,relatif semua...ikhtiar kita it
yg tahu hanya Allah dan kita

Sabtu, 17 November 2012

Hasan Al-Jaizy
Untuk Para Bujang
Jika memang itu galaumu bercerita kenai
kekasih yang idamkan itu, maka itu
wajarmu. Tapi tenggelam di dalamnya pada
malam-malam adalah suatu kekonyolan
yang takkan terbitkan pelangi setelah
derasnya hujan.
Jika galaumu itu kau tuangkan dalam
kalimat status, jagalah kalimatnya agar tetap
sahaja kau terlihat berjiwa. Dan usahakan
meskipun kau bersenandung sedih, berikan
dari rasamu itu sebuah inspirasi untuk
pembacanya. Jangan biarkan lagu berlirik
hampa tunaikan tawa mereka atasmu.
Ada wanita yang sekarang lebih layak kau
fikirkan. Dan selalu layak kau fikirkan ia.
Ibumu
Selagi takdir belum tunaikan harapanmu itu,
sudikah kau bertanya,'Sudahkan ku tunaikan
harapan ibuku padaku?'
Harapan ibumu padamu adalah kau menjadi
pembakti. Seberapa ukuran baktimu?
Harapan ibumu padamu agar kau bisa
berkhidmat padanya sebelum habis masa
lajangmu. Dan seberapa besar khidmatmu
padanya?
Kasihlah ibumu kasih yang ia harap, semoga
kelak ibu anak-anakmu akan mengasihimi
sebaik-baik pengasih memberi kasih. Jangan
tenggelam dalam gelombang kasih yang
belum terwujud adanya. Selama gelombang
kasihmu pada ibu masih bernada, maka
jangan hentikan nada itu....hingga terputus
tali hayat...entah meninggalnya kamu atau
ia. Jangan hilangkan ia sebelum masa
tertepatnya. Ridhanya jadikan ridha-Nya
pula. Wujudkan.

Minggu, 11 November 2012

Islamic thinking

Praying for those who love you, that's sincerity. Praying for those who hurt you, that's maturity. #islam -- Islamic Thoughts (@IslamicThinking)

Best quotes

Ketika kesiapan bertemu kesempatan maka akan muncul peluang.Akan tetapi jika blm siap,maka perbaiki diri .Meskipun blm tentu pas kita siap,peluang it masih ada,jadi tetap ikhtiar,brdoa,dan bersabar.Allah pasti memberi terbaik (best quotes)

Sabtu, 10 November 2012

Cinta

"saat bertemu cinta, ada dua pilihan;
Jatuh cinta .., dan Bangun cinta ..
padamu kupilih yang kedua,
agar cinta kita menjulang menjadi
istana." (Ustadz Salim A. Fillah) :)

QANA'AH DAN SYUKUR

#Qana’ah dan Syukur.#

Seorang yang qana’ah tentu akan bersyukur kepada-Nya atas rezeki yang diperoleh. Sebaliknya barangsiapa yang memandang sedikit rezeki yang diperolehnya, justru akan sedikit rasa syukurnya, bahkan terkadang dirinya berkeluh-kesah. Nabi   صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  pun mewanti-wanti kepada Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu,
يَا أَبَا هُرَيْرَةَ كُنْ وَرِعًا، تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ، وَكُنْ قَنِعًا، تَكُنْ أَشْكَرَ النَّاسِ
“Wahai Abu Hurairah, jadilah orang yang wara’ niscaya dirimu akan menjadi hamba yang paling taat. Jadilah orang yang qana’ah, niscaya dirimu akan menjadi hamba yang paling bersyukur” [HR. Ibnu Majah: 4217].

Seorang yang berkeluh-kesah atas rezeki yang diperolehnya, sesungguhnya tengah berkeluh-kesah atas pembagian yang telah ditetapkan Rabb-nya.
Barangsiapa yang mengadukan minimnya rezeki kepada sesama makhluk, sesungguhnya dirinya tengah memprotes Allah kepada makhluk. Seseorang pernah mengadu kepada sekelompok orang perihal kesempitan rezeki yang dialaminya, maka salah seorang diantara mereka berkata, “Sesungguhnya engkau ini tengah mengadukan Zat yang menyayangimu kepada orang yang tidak menyayangimu” [Uyun al-Akhbar karya Ibnu Qutaibah 3/206].

Rabu, 07 November 2012

Inspirasi sedekah

dapet dari milis pengusahamuslim ---> cukup
menginspirasi
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wbarakatuh
Sedikit sharing saya :
--------------
Sudah setahun lebih, setiap hari saya
kedatangan seorang “tamu” penjual telur ayam
kampung. Kadang-kadang ia datang bersama
dengan anak bungsunya,kadang-kadang dengan
cucunya. Namun lebih sering ia datang sendiri.
Begitupun,kadang-kadang ia datang pagi hari,
namun tak jarang ia datang di sore hari setelah
telur dagangannya habis terjual. Jangan
bayangankan ia membawa puluhan lusin telur.
Karena tubuhnya cukup renta dimakan oleh
kemiskinan dan usia yang hampir 60 tahun,ia
hanya mampu membawa 2-3 lusin telur. Ia
menjual 2 ribu rupiah pertelur. Bisa dihitung
pendapatannya jika seluruh telur yang
dibawanya habis terjual. Oya, jangan lupa
kurangi modal belinya yah.
Kedatangannya setiap hari ke rumah bukan
karena ia ingin menawarankan dagangannya.
Namun, karena “status” saya sebagai bendahara
pembangunan mesjid di komplek kami.
Setiap hari Ibu Penjual Telur menitipkan uang
untuk sumbangan pembangunan mesjid. Ketika
disarankan untuk memasukkan ke kotak amal di
mesjid saja,
“Malu Bu, kalau keliatan orang. Saya cuma
mampu nyumbang 5000. Saya titip ke Ibu saja
ya” Jawabnya. Memang kotak sumbangan
mesjid tersebut terbuat dari kaca, sehingga
siapapun bisa melihat jumlah uang yang
“dicemplung”kan ke dalam kotak tersebut.
Maka tiap hari Ibu tersebut bertamu ke rumah.
Beberapa kali datang hingga 2-3 kali , namun
tidak juga ketemu saya. Menitip ke “orang
rumah”pun ia tidak mau. Lagi-lagi alasannya
malu jika ketahuan orang lain. Sehingga kami
sepakati jika ia datang dan tidak bertemu
dengan saya dirumah, maka uang sumbangan ia
simpan didalam keranjang sepeda anak saya
(yang diparkir di carport) lalu ditutupi kertas
koran.
Ritualsayapun jika bepergian dan sampai
dirumah sudah malam, maka saya selalu
menyempatkan mengecek “isi” keranjang
sepeda tersebut. Dan selalu saya menemukan
uang 5000 rupiah.
Setahun lebih pembangun mesjid berjalan,
sekarang mesjid yang megah telah berdiri
dengan sempurna. Lantai dan dindingnya
mengkilat oleh marmer. Dilengkapi beberapa
kipas angin besar sebangai pendingin udara.
Ba'da Subuh sebelum syukuran selesainya
pembangunan mesjid, saya melihat Ibu Penjual
Telur menangis tersedu-sedu dipelataran masjid.
“Bu, senang ya. Alhamdulillah, akhirnya selesai
juga pembangunan mesjid ini. Insyaa Allah
pahala Ibu mengalir selama mesjid ini berdiri”
“Aamiiinnn...” jawabnya. Namun sedu sedannya
tidak juga berhenti.
“Jangan nangis dong Bu, Ibu ngga sakit’kan?”
Tanya saya, risih juga menemani orang yang
terus menangis.
“Saya seneng mesjid ini udah jadi Bu. Tapi saya
sedih, saya tidak bisa lagi membersihkan uang
yang saya dapet tiap hari.”
“Tetangga –tetangga saya hidupnya pada enak.
Kerja kantoran atau kerja di pabrik. Jadi saya
sedekah ke mana kalau ngga ke mesjid “
lanjutnya.
Subhanallah, penghasilannya tidak seberapa.
Namun, ia sadaqahkan sebagian keuntungannya
berjualan telur karena ia menyadari pentingnya
membersihkan hartanya.
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi
wabarakatuh,
Rinny Ermiyanti

Rabu, 31 Oktober 2012

Jika rindu si dia

Rindu kok
dipertahankan, rindu ya diobati. Kalau
rindu dipertahankan akan menderita.
Kalau sudah tahu seneng dan cinta
segera datangi dengan cara-cara yang
baik. Karena Nabi bersabda " Tidak
pernah ada obat yang paling manjur
bagi orang yang saling mencintai
kecuali nikah"
Cinta itu boleh-boleh saja, karena itu
urusan hati tidak bisa dihalang-halangi.
Kalau kadung cinta ya jangan di tahan,
segera datangi baik-baik bapaknya.

Jumat, 26 Oktober 2012

INSPIRASI - PASANGAN PEMULUNG, MENABUNG 3 TAHUN UNTUK BELI HEWAN QURBAN

INSPIRASI - PASANGAN PEMULUNG,
MENABUNG 3 TAHUN UNTUK BELI HEWAN
QURBAN
Saat Idul Adha tiba, bagi sebagian orang
yang mampu kadang masih menghitung
hitung berapa harga hewan qurban, akan
tetapi pasangan pemulung ini malah
berkeinginan memberikan qurban dan
bukan terus menerus ikut mengantre. Walau
dengan susah payah, pasangan Yati dan
Maman, mengaku menabung tiga tahun
untuk membeli dua ekor kambing qurban.
"Saya nabung tiga tahun untuk beli dua ekor
kambing. Yang besar itu saya beli Rp 2 juta,
yang kecil Rp 1 juta. Penghasilan kami
sehari tak tentu. Seringnya dapat Rp 25
ribu. Kami hemat untuk hidup dan ditabung
buat beli dua kambing itu," kata Yati. Ia
mengaku sudah seumur hidup ingin
berqurban. Wanita asal Madura itu malu jika
harus terus mengantre daging qurban.
Keinginan ini terus menguat, saat Bulan
Ramadan. Yati makin giat menabung.
Begitu juga dengan Maman, kadang untuk
menambah penghasilan, Maman ikut
menarik sampah di sekitar Tebet, Jakarta
Selatan. "Saya ingin sekali saja, seumur
hidup memberikan daging qurban. Ada
kepuasaan, rasanya tebal sekali di dada.
Harapan saya semoga ini bukan yang
terakhir," jelasnya. Saat Maman
menyerahkan dua kambing untuk kurban di
Masjid Al-Ittihad, Tebet, Kamis (24/10)
pengurus dan jamaah masjid nan megah
tersebut meneteskan air mata haru. (KF-
SOS/Vey/Merdeka) | Follow KF di Twitter:
@koranfesbuk

Senin, 22 Oktober 2012

KEUTAMAAN SILATURAHMI

Keutamaan Silaturahmi

********
Silaturahmi merupakan ibadah yang sangat agung, mudah dan membawa berkah. Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini. Demikian banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang dituntut fitrah manusia? Karena dapat menyempurnakan rasa cinta dan interaksi sosial antar umat manusia. Silaturahmi juga merupakan dalil dan tanda kedermawanan serta ketinggian akhlak seseorang.

Silaturahim termasuk akhlak yang mulia. Dianjurkan dan diseru oleh Islam. Diperingatkan untuk tidak memutuskannya. Allah Ta’ala telah menyeru hambanya berkaitan dengan menyambung tali silaturahmi dalam sembilan belas ayat di kitab-Nya yang mulia. Allah Ta’ala memperingatkan orang yang memutuskannya dengan laknat dan adzab, diantara firmanNya,

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي اْلأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ

Artinya: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikanNya telinga mereka, dan dibutakanNya penglihatan mereka.” (QS Muhammad 47:22-23).

وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: “Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An Nisaa’ 4:1).

Juga sabda Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam ,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.”

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini di riwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya, Kitabul Adab, bab Man Busitha Lahu Minar Rizqi Bi Shilatirrahim (10/429). Muslim dalam Shahihnya, Kitabul Birri Wal Shilah Wal Adab, bab Shilaturrahim Wa Tahrimu Qathi’atiha (16/330). Abu Daud dalam Sunannya, kitab Az Zakat, Bab Fi Shilaturrahmi no. 1693, dengan lafadz,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang suka dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturahim.”

At Tirmidzi dalam Jami’nya, no. 1865, Ibnu Majah dalam Sunannya no. 3663 dan Ahmad dalam Musnadnya sebanyak 10 riwayat.
MAKNA KOSA KATA HADITS
- الأَثَ bermakna ajal, karena dia ikuti kepada kehidupan dalam jejak-jejaknya, dan
- بَسْطُ رِزْقِهِ bermakna dilapangkan dan diperbanyak, dikatakan pula bermakna berkah di dalamnya (yakni diberkahi rizkinya).

FAIDAH HADITS
Hadits yang agung ini memberikan salah satu gambaran tentang keutamaan silaturahmi. Yaitu dipanjangkan umur pelakunya dan dilapangkan rizkinya.
Adapun penundaan ajal atau perpanjangan umur, terdapat satu permasalahan; yaitu bagaimana mungkin ajal diakhirkan? Bukankah ajal telah ditetapkan dan tidak dapat bertambah dan berkurang sebagaimana firmanNya,

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لاَيَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَيَسْتَقْدِمُونَ

Artinya: “Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS Al A’raf: 34).

Jawaban para ulama tentang masalah ini sangatlah banyak. Di antaranya,

Pertama. Yang dimaksud dengan tambahan di sini, yaitu tambahan berkah dalam umur. Kemudahan melakukan ketaatan dan menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat baginya di akhirat, serta terjaga dari kesia-siaan.

Kedua. Berkaitan dengan ilmu yang ada pada malaikat yang terdapat di Lauh Mahfudz dan semisalnya. Umpama usia si fulan tertulis dalam Lauh Mahfuzh berumur 60 tahun. Akan tetapi jika dia menyambung silaturahim, maka akan mendapatkan tambahan 40 tahun, dan Allah telah mengetahui apa yang akan terjadi padanya (apakah ia akan menyambung silaturahim ataukah tidak). Inilah makna firman Allah Ta’ala ,

يَمْحُو اللهُ مَايَشَآءُ وَيُثْبِتُ

Artinya: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki).” (QS Ar Ra’d:39).
Demikian ini ditinjau dari ilmu Allah. Apa yang telah ditakdirkan, maka tidak akan ada tambahannya. Bahkan tambahan tersebut adalah mustahil. Sedangkan ditinjau dari ilmu makhluk, maka akan tergambar adanya perpanjangan (usia).

Dan yang ketiga. Yang dimaksud, bahwa namanya tetap diingat dan dipuji. Sehingga seolah-olah ia tidak pernah mati. Demikianlah yang diceritakan oleh Al Qadli, dan riwayat ini dha’if (lemah) atau bathil. Wallahu a’lam. [Shahih Muslim dengan Syarah Nawawi, bab Shilaturrahim Wa Tahrimu Qathi’atiha (16/114)]

Demikian pula Syaikhul Islam berkomentar tentang permasalahan ini dengan pernyataan beliau :
Adapun firman Allah Ta’ala ,
وَمَايُعَمَّرُ مِن مُّعَمَّرٍ وَلاَيُنقَصُ مِنْ عُمُرِهِ …..

Arinya: “Dan sekali-kali tidak diperpanjang umur seorang yang berumur panjang, dan tidak pula dikurangi umurnya…… ” (QS Fathir:11).

Bermakna umur manusia tidak akan diperpanjang, dan tidak pula akan dikurangi. Adapun maksud diperpanjangan dan pengurangan disini, bermakna dua hal, yaitu :

Pertama. Si fulan berumur panjang, sedangkan lainnya berumur pendek. Maka pengurangan umur di sini merupakan kekurangannya dibanding yang lainnya, sebagaimana orang yang panjang umurnya berumur panjang dan yang lain berumur pendek. Maka pengurangan umurnya menunjukkan dia lebih pendek dibandingkan yang pertama sebagaimana perpanjangan merupakan tambahan dibanding yang lainnya.

Kedua. Bisa jadi makna kurang disini ialah kurang dari umur yang telah ditentukan, sebagaimana yang dimaksud dengan tambahan adalah tambahan dari umur yang telah ditentukan. Sebagaimana dalam Shahihain dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang suka dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturahim.”

Sebagian orang berkata, yang dimaksud adalah barakah dalam umurnya dengan beramal dengan waktu yang singkat sesuatu yang diamalkan oleh orang lain dalam waktu yang lama. Mereka beralasan, karena rizki dan ajal telah ditakdirkan dan ditentukan. Maka dikatakan kepada mereka, bahwa barakah tadi bermakna tambahan dalam amal dan manfaat. Padahal hal tersebut juga telah ditakdirkan. Bahkan ketentuan tersebut meliputi semua hal.

Jawaban yang benar ialah : Bahwa Allah telah menetapkan ajal hamba dalam catatan malaikat. Apabila ia menyambung silaturahim, maka akan ditambahkan pada apa yang tertulis dalam catatan malaikat tersebut. Jika ia melakukan amalan yang menyebabkan umurnya berkurang, maka akan dikurangkan dari apa yang telah tertulis tersebut. Pandangan ini berdasarkan apa yang ada dalam Sunan Tirmidzi dan lainnya dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam , beliau bersabda,

أَنَّ آدم لَمَّا طَلَبَ مِنَ اللهِ أَنْ يُرَيَهُ صُوْرَةَ الأَنْبِيَاءِ مِنْ ذُرِّيَتِهِ فَأَرَاهُ إِيَاهُمْ فَرَأَى فِيْهِمْ رَجُلاً لَهُ بَصِيْصٌ فَقَالَ مَنْ هَذَا يَا رَبِّ؟ فَقَالَ ابْنُكَ دَاوُد فَقَالَ فَكَمْ عُمْرُهُ؟ قَالََ أَرْبَعِوْنَ سَنَةً قَالَ وَكَمْ عُمْرِيْ ؟ قَالَ أَلْفُ سَنَةٍ قَالَ فَقَدْ وَهَبْتُ لَهُ مِنْ عُمْرِي سِتِّينَ سَنَةً فَكَتَبَ عَلَيْهِ كِتَابٌ وَشَهِدَتْ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ فَلَمَّا حَضَرَتِ الْوَفَاةُ قَالَ قَدْ بَقِيَ مِنْ عُمْرِي سِتُُّوْنَ سَنَةً قَالُوْا قَدْ وَهَبْتَهَا لإِبْنِكَ دَاوُدَ فَأَنْكَرَ ذَلِكَ فَأَخْرَجُوْا الْكِتَابَ قَالَ النَّبِيِّ : فنُسِّيَ آدَمُ فَنُسِّيَتْ ذُرِّيَّتُهَُوَجَحَدَ آدَمُ فَجَحَدَتْ ذُرِّيَّتُهُ

Artinya: “Sesungguhnya Adam ketika meminta kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya wajah-wajah para nabi dari keturunannya, maka Allah pun memperlihatkannya. Kemudian dia melihat seorang laki-laki yang memiliki cahaya. Adam bertanya,”Ya Rabbi, siapakah ini?” Allah menjawab,”Anakmu, Daud.” Lalu beliau bertanya lagi,”Berapa umurnya?” Dijawab,”Umurnya 40 tahun” , beliau bertanya lagi,”Berapa umur saya?” Dijawab,”Seribu tahun”, Adam berkata,”Saya berikan enam puluh tahun umur saya kepadanya.” Maka ditulis atasnya suatu kitab yang disaksikan oleh malaikat. Sehingga ketika akan meninggal dia berkata,”Umur saya masih tersisa enam puluh tahun.” Malaikat menjawab,”Kamu telah memberikannya kepada anakmu Daud.” Lalu Adam mengingkarinya dan dikeluarkanlah kitab tadi. Nabi Shallallahu’Alaihi Wasallam bersabda, “Adam telah lupa, maka anak keturunannya pun (punya sifat) lupa. Dan Adam telah mengingkari, maka anak keturunannya pun (punya sifat) mengingkari.” ” [Riwayat Tirmidzi dalam tafsir Surat Al A’raf dan dia berkata,”Hadits ini hasan gharib dari jalan ini (11/196). Berkata Al Arnauth dalam Jami’ul Ushul (2/141). Diriwayatkan oleh Al Hakim, dan beliau menshahihkannya serta disepakati oleh Adz Dzahabi. Syeikh Al Albani menshahihkannya dalam Shahihul Jami‘ No. 5209]

Dan telah diriwayatkan, bahwa umur Adam disempurnakan. Demikian juga umur Daud telah ditetapkan empat puluh tahun, kemudian ditambah*) enam puluh tahun. Inilah makna perkataan Umar,”Ya Allah jika Engkau telah menulis, bahwa saya termasuk orang yang sengsara, maka hapuslah dan tulis saya sebagai orang yang berbahagia, karena Engkau menghapus apa yang Engkau kehendaki dan menetapkan (apa yang Engkau kehendaki).” Allah telah mengetahui apa yang sudah terjadi, yang sedang terjadi dan yang belum terjadi, dan seandainya terjadi bagaimana cara terjadinya. Allah mengetahui apa yang telah ditulis bagi seorang hamba, dan apa yang akan ditambahkan kepadanya. Sedangkan para malaikat tidak mengetahui, kecuali apa yang telah Allah beritahukan kepada mereka. Allah mengetahui segala sesuatu sebelum dan sesudah terjadinya. Oleh karena itu para ulama mengatakan, bahwa penghapusan dan penetapan itu terjadi pada catatan malaikat. Adapun ilmu Allah, maka tidak akan berbeda dan tidak ada yang baru yang belum diketahuinya. Sehingga tidak ada penghapusan dan penetapan.[Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah (14/490)]
[*) Barangkali yang benar adalah,“ditambah baginya” sebagai ganti dari “dijadikannya”, karena Adam as telah memberikan kepada Daud 60 tahun dari umurnya, sehingga umur Daud menjadi 100 tahun bukan 60 tahun]
Berkata di tempat lain :
Ajal itu ada dua. Ajal mutlak dan ajal muqayyad. Dengan ini maka jelaslah makna sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang suka dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturrahim.”

Karena Allah memerintahkan malaikat untuk menulis ajal seseorang, kemudian berfirman (yang artinya),“Apabila dia menyambungkan silaturahmi, maka tambah sekian dan sekian.” Dan malaikat tidak mengetahui, apakah akan ditambahkan ataukah tidak. Sedangkan Allah mengetahui apa yang akan terjadi. Sehingga apabila datang waktunya, maka tidak bisa dimajukan ataupun dimundurkan.[Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah (8/517)]

Ibnu Hajar Rahimahullah menjawab permasalahan ini, ”Berkata Ibnu Tin, ‘Secara lahiriah, hadits ini bertentangan dengan firman Allah,

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لاَيَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَيَسْتَقْدِمُونَ

Artinya: “Maka apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS Al A’raf:34).

Untuk mancari titik temu kedua dalil tersebut dapat ditempuh melalui dua jalan. Pertama, tambahan (umur) yang dimaksud yaitu kinayah dari usia yang diberi berkah, karena mendapat taufiq (kemudahan) menjalankan ketaatan, menyibukkan waktunya dengan hal yang bermanfaat di akhirat, serta menjaga waktunya dari kesia-siaan. Hal ini seperti sabda Nabi Shallallahu’Alaihi Wasallam , bahwa umur umat ini lebih pendek dibandingkan umur umat-umat yang terdahulu. Tetapi kemudian Allah menganugerahi lailatul qadar (malam qadar).

Kesimpulannya, silaturahim dapat menjadi sebab mendapatkan taufiq (kemudahan) menjalankan ketaatan dan menjaga dari kemaksiatan. Sehingga namanya akan tetap dikenang. Seolah-olah seseorang itu tidak pernah mati. Dan di antara hal yang bisa mendatangkan taufiq, yaitu ilmu yang bermanfaat bagi orang setelahnya, shadaqah jariyah dan anak keturunan yang shalih.
Kedua, tambahan itu secara hakikat atau sesungguhnya. Hal itu berkaitan dengan ilmu malaikat yang diberi tugas mengenai umur manusia. Adapun yang ditunjukkan oleh ayat pertama di atas, maka hal itu berkaitan dengan ilmu Allah Ta’ala . Umpamanya dikatakan kepada malaikat, umur si fulan 100 tahun jika ia menyambung silaturahmi, dan 60 tahun jika ia memutuskannya.
Dalam ilmu Allah telah diketahui, bahwa fulan tersebut akan menyambung atau memutuskan silaturahim, maka yang ada dalam ilmu Allah tidak akan maju atau mundur, sedangkan yang ada dalam ilmu malaikat itulah yang mungkin bisa bertambah atau berkurang. Demikianlah yang diisyaratkan oleh firman Allah,

يَمْحُو اللهُ مَايَشآءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Artinya: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisiNya-lah tedapat Ummul Kitab (Lauh Mahfudz).” (QS Ar Ra’d:39).

Jadi, yang dimaksud dengan menghapuskan dan menetapkan dalam ayat itu ialah yang ada dalam ilmu malaikat. Adapun yang ada di Lauh Mahfuzh itu, merupakan ilmu Allah yang tidak akan ada penghapusan (perubahan) selama-lamanya. Itulah yang disebut dengan al qadha al mubram (takdir atau putusan yang pasti). Sedangkan yang pertama (ilmu malaikat) disebut al qadha al mu’allaq (takdir atau putusan yang masih menggantung).

Yang pertama tampak lebih cocok dengan lafadz hadits di atas. Karena al atsar ialah sesuatu yang mengikuti yang lain. Apabila diakhirkan, maka menjadi baik untuk membawanya kepada keharuman nama setelah meninggalnya. Ath Thibbi berkata, ”Jalan yang pertama lebih jelas…” [Fathul Bari, Kitabul Adab, bab Man Busitha Lahu Fir Rizqi Bi Shilatirrahim (10/429)]

Berdasarkan nukilan ini, jelaslah, bahwa para ulama Rahimahumullah mempunyai tiga pendapat dalam menafsirkan penambahan umur. Pendapat pertama, barakah. Pendapat kedua, perpanjangan hakiki atau sesungguhnya. Pendapat ketiga, keharuman nama setelah meninggalnya.

Akhirnya, inti yang wajib kita jadikan jalan keluar dari perselisihan makna memanjangkan umur baik bermakna hakikat ataupun majaz (kiasan), yaitu memperpanjang umur tersebut dengan menggunakan dan menghabiskannya untuk mendapatkan tambahan kebaikan. Adapun seseorang yang panjang umurnya tetapi jelek amalannya, maka ia termasuk sejelek-jelek orang, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam hadits Abu Bakrah Radhiyallahu’anhu.

Keutamaan inipun dikuatkan dengan hadits Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu’anhu dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, yang berbunyi,

صِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيْدُ الْعُمُرَ

Artinya: “Silaturahim bisa menambah umur.” [Dikeluarkan oleh Al Qadha’i dalam Musnad Asy Syihab dan dihasankan oleh Al Munawi dalam Faidhul Qadir (4/192) dan Al Albani menshahihkannya dalam Shahihul Jami‘ no. 3776]

Keutamaan silaturahmi yang lainnya, dijelaskan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam banyak hadits. Diantaranya ialah :
Pertama. Silaturahmi merupakan salah satu tanda dan kewajiban iman. Sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam hadits Abu Hurairh, beliau bersabda,

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah bersilaturahmi.” (Mutafaqun ‘alaihi).

Kedua. Mendapatkan rahmat dan kebaikan dari Allah Ta’ala . Sebagaimana sabda beliau Shallallahu’alaihi Wasallam ,

خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْهُ قَامَتْ فَقَالَتْ هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنْ الْقَطِيعَةِ قَالَ أَلَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ قَالَتْ بَلَى يَا رَبِّ

Artinya: “Allah menciptakan makhlukNya, ketika selesai menyempurnakannya, bangkitlah rahim dan berkata,”Ini tempat orang yang berlindung kepada Engkau dari pemutus rahim.” Allah menjawab, “Tidakkah engkau ridha, Aku sambung orang yang menyambungmu dan memutus orang yang memutusmu?” Dia menjawab,“Ya, wahai Rabb.”” (Mutafaqun ‘alaihi).

Ibnu Abi Jamrah berkata,“Kata ‘Allah menyambung’, adalah ungkapan dari besarnya karunia kebaikan dari Allah kepadanya.”
Sedangkan Imam Nawawi menyampaikan perkataan ulama dalam uraian beliau,“Para ulama berkata, ‘hakikat shilah adalah kasih-sayang dan rahmat. Sehingga, makna kata ‘Allah menyambung’ adalah ungkapan dari kasih-sayang dan rahmat Allah.” [Lihat syarah beliau atas Shahih Muslim 16/328-329]

Ketiga. Silaturahmi adalah salah satu sebab penting masuk syurga dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana sabda beliau Shallallahu’alaihi Wasallam,

Artinya: “Dari Abu Ayub Al Anshari, beliau berkata, seorang berkata,”Wahai Rasulullah, beritahulah saya satu amalan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga.” Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam menjawab,“Menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan bersilaturahmi.”” (Diriwayatkan oleh Jama’ah).

Silaturahmi adalah ketaatan dan amalan yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah Ta’ala, serta tanda takutnya seorang hamba kepada Allah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS Arra’d 13:21).

Demikianlah sebagian keutamaan silaturahim. Tentunya tidak seorangpun dari kita yang ingin melewatkan keutamaan ini. Apalagi bila melihat akibat buruk dan adzab pedih yang Allah Ta’ala siapkan bagi orang yang memutus tali silaturahim. Karenanya, orang-orang shalih dari pendahulu umat ini membiasakan diri menyambung silaturahim, walaupun sulit sarana komunikasi pada jaman mereka. Sedangkan pada zaman sekarang ini, dengan tercukupinya sarana transportasi dan komunikasi, semestinya membuat kita lebih aktif melakukan silaturahim. Kemudahan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita tersebut, hendaknya dipergunakan untuk silaturahim. Mungkin salah seorang dari kita melakukan perjalanan ke negeri yang jauh untuk wisata, akan tetapi dia merasa berat untuk mengunjungi salah seorang kerabatnya yang masih satu kota dengannya -kalau tidak saya katakan satu daerah dengannya- padahal paling tidak hubungan tersebut dapat dilakukan dengan hanya mengucapkan salam. Apa beratnya mempergunakan telepon untuk menghubungi salah satu kerabat kita dan mengucapkan salam kepadanya?
Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

بَلُوْا أَرحَامَكُمْ وَلَوْ بِالسَّلاَمِ

Artinya: “Sambunglah keluargamu meskipun dengan salam.” [Riwayat Al Bazzar, Ath Thabrani dan Al Baihaqi. Berkata Al Munawi dalam Faidhul Qadir, “Berkata Al-Bukhari,’Semua jalannya dha’if, akan tetapi saling menguatkan (3/207)’.” Al Albani menghasankannya dalam Shahihul Jami‘ no. 2838]

Mungkin ada yang mengatakan, di antara penyebab terputusnya silaturahmi ialah banyaknya kesibukan manusia pada hari ini dan keluasan wilayah. Tetapi orang yang memperhatikan keadaan semisal Abu Bakar dan Umar Al Faruq Radhiyallahu’anhuma . Pada masa pemerintahannya, meskipun banyak beban yang harus dipikul di pundak mereka dan belum lengkapnya sarana transformasi dan komunikasi modern, akan tetapi mereka tetap memiliki waktu untuk mengunjungi kerabatnya dan membantu tetangganya. Sedangkan diri kita sering mengunjugi dan bercengkrama dengan sahabat-sahabat, tetapi tidak pernah memasukkan ke dalam agenda kegiatan untuk berkunjung ke salah satu kerabat, meskipun satu kali dalam sebulan.

Tampaknya sebab utama yang menghalangi kita bersilaturahim, karena buruknya pengaturan dan manajemen waktu. Atau karena kita kurang begitu mengerti besarnya dosa memutus silaturahim. Kemudian dengan kesibukan yang berlebihan dalam kehidupan dunia,. hingga kita mendapati seseorang bekerja pada pagi hari. Setelah itu menyibukkan diri dengan pekerjaan lain pada sisa harinya. Padahal sudah berkecukupan dalam hal rizki. Lantas, mengabaikan hak-hak keluarga, anak-anak, kedua orang tua dan kerabatnya.

Maka sepatutnyalah engkau, wahai saudaraku muslim. Hendaklah bersemangat memanjangkan umurmu dengan bersilaturahim. Ketahuilah, barangsiapa yang menyambungnya, niscaya Allah Ta’ala akan berhubungan dengannya. Dan barangsiapa memutuskannya, maka Allah pun akan memutuskan hubungan dengannya. [Untuk tambahan, lihat kitab Al Adab Asy Syar’iyyah Wal Minah Al Mur’iyyah, oleh Ibnu Muflih, Juz 1 dan kitab Shilaturrahim Fadluha Ahkamuha Itsmu Qathi’iha, oleh Syaikh Muhammad Thabl dan Ibrahim Muhammad]

Mudah-mudahan risalah ini dapat mendorong kita semua untuk bersilaturahmi.

Sumber : ustadzkholid.com

Minggu, 21 Oktober 2012

Jangan dalam cinta by jamil azzaini

Jangan dalam Cinta
Cinta yang utama kita tentu kepada yang telah
menciptakan alam semesta, manusia dan
kehidupan yaitu Allah.  Setelah itu kita harus
pula mencintai sesama. Cinta kepada sesama
makhluk diawali dengan cinta kepada kekasih-
kekasih Allah. Baru setelah itu cinta kepada
orang tua, pasangan hidup, anak-anak, saudara-
saudara dan orang-orang di sekitar kita.
Agar cinta Anda bulat dan utuh kepada orang-
orang yang wajib Anda cintai, ada dua JANGAN
yang harus Anda miliki. Pertama, JANGAN
berhitung. Cinta itu diawali dengan memberi
bukan berharap. Kita harus selalu bertanya,
“Apa yang bisa terus saya berikan agar orang-
orang yang saya cintai semakin bahagia?
Pemberian apa yang bisa saya berikan dan
berkesan mendalam bagi orang-orang yang saya
cintai?”
Carilah sesuatu yang sangat diharapkan oleh
orang yang Anda cintai, setelah itu berusaha
keraslah untuk mewujudkannya. Lakukanlah itu
secara berkala.  Dalam kehidupan sehari-hari
pun kita harus selalu bertanya, “Hal sederhana
apa yang bisa saya persembahkan hari ini untuk
dia?”
Boleh jadi pemberian sederhana kita hanya
menyediakan dua telinga untuk mendengar
cerita dan celotehnya. Atau bisa juga pijatan-
pijatan ringan di tubuh orang yang kita cintai.
Menyediakan waktu menemaninya pergi ke
tempat-tempat yang ia cintai juga persembahan
sederhana tapi berdampak lama. Memeluknya,
menciumnya dan sekedar berkata ‘I love you’
juga pemberian sederhana yang seharusnya
menjadi kebiasaan kita.
Kedua, JANGAN menuntut kesempurnaan. Tidak
ada manusia yang sempurna, termasuk Anda.
Maka jangan pernah Anda menuntut
kesempurnaan dari orang-orang yang Anda
cintai. Fokuslah pada kebaikan dan kelebihan-
kelebihannya dan di saat yang sama kita
berusaha agar ia juga mengurangi keburukan-
keburukan yang ada pada dirinya.
Ibarat baju putih tekena tinta di sakunya,
fokuslah pada warna putihnya bukan pada
tintanya. Bukankah warna putihnya jauh lebih
banyak dibandingkan setitik tinta di saku
bajunya. Begitu pula, biasakanlah fokus pada
kebaikan orang yang Anda cintai bukan sibuk
memperhatikan kekurangan dan kelemahannya.
Jauhkan mengungkit-ngungkit kesalahan dan
kelemahan orang yang Anda cintai, terutama
saat emosi sedang meninggi. Sungguh tidak
layak kita menjatuhkan dan merendahkan orang
yang sudah bersedia mencintai kita. Mari kita
praktikkan dua JANGAN ini untuk orang-orang
yang kita cintai mulai saat ini. Mau kan?

Rabu, 17 Oktober 2012

Comeback in Football Could Made Impressions And Inspirations



Comeback in Football Could Made Impressions And Inspirations

Malam hari saya lihat ada 5 jadwal pertandingan Kualifikasi World Cup 2014. Interesting karena ada Tim Azzuri main lawan Denmark. Eh , sekitar jam 1.45 an, ane terbangun juga, lihat SCTV , Tim Azzuri kebetulan menggunakan formasi 4-3-1-2 melawan Tim Denmark yang dimotori Niklas Bendtner dan Wonderkid  Eriksen. Lumayan seru, Andrea Pirlo cen tua tua keladi, dia bisa memberi 2 assist matang yang bisa menjebol gawang Denmark. “Bad boy” Baloteli terlihat lebih lincah dan mature ketika memberi assist ke Montolivo dan mencetak goal ke gawang Andersen. FYI, Italy hanya bermain dengan sepuluh pemain sejak babak kedua, karena strikernya Osvaldo dikartu merah karena problem gesture-nya. Well, Italy masih bisa control permainan meski bermain dengan 10 pemain.
Ketika pertandingan sudah selesai, sekilas melihat Belanda “membantai” Rumania dengan bintang RVP. Lihat Livescores sejak babak pertama dan awal babak kedua, Jerman unggul jauh 4-0,wah Swedia sepertinya bakalan kalah niy. Tinggal bentar nonton Spanyol-Perancis di RCTI, seperti biasa, Tiki Taka sulit sekali dikalahkan dengan False Nine-nya, kejutan ketika Fabregas gagal penalty, Amazing Saves dari Lloris. Ramos mencetak goal setelah sempat kena tiang gawang, aksi saltonya mantap gan.
Ane ganti lagi Portugal vs Irlandia Utara di ANTV, luar biasa Irlandia utara unggul 1-0, dengan poros pertahanan Evans dari MU dan eks kiper MU Roy Carrol, Portugal kesulitan menjebol gawang Irlandia Utara. Ganti channel lagi, wah Spanyol winning streak lagi niy, tapi miracle itu terjadi, Valbuena-Sissoko-Ribery bekerjasama dan mengirim umpan ke Giroud (pemain pengganti yang masuk 5 menit sebelum pertandingan berakhir). Pada menit 93, Giroud GOALLL, wonderful France, winning streak Spanyol terhenti juga. Saat itu langsung Didier Deschamps langsung girang sekali dan impress timnya, hal ini wajar, France sedang mengalami kesulitan sejak tahun 2010 gara-gara harmonisasi antar pemain yang kurang, ternyata tim France baru ini malah bisa menahan Spain, padahal 2 hari lalu secara mengejutkan lawan Jepang mereka kalah dalam ujicoba. Satu hal kata-kata Giroud : “We believed until end although I played only in 5 minutes”. Giroud , pemain yang awalnya diekspektasikan pengganti RVP, sempat dikritik karena belum menunjukkan tajinya, tapi di saat yang tepat dan waktu yang tepat malah dia yang bisa menentukan hasil.
Lihat Twitter, ada pentweet “UNBelieveble”, Germany-Sweden 4-4, wow, wonderful , tak cek di livescores beneran 4-4, awalnya 4-0, Germany bermain hebat selaman 60 menit, dan di 30 menit terakhir, Swedia berjuang pantang menyerah sampai menit 90 mencetak goal keempat by Rasmus Elm. Ibrahimovic dan Coach Swedia sampai tidak bisa berkata-kata karena jarang sekali pertandingan Internasional Negara hal-hal seperti ini bisa terjadi. Jelas level Timnas berbeda dengan klub. Swedia melawan tim hebat Jerman yang emang bertalenta tinggi, tapi mereka bertarung sampai menit akhir.
Seingat saya 2 tahun lalu ketika di Premier League, Arsenal-Newcastle, dan Everton MU tahun lalu pernah melakukannya, ada lagi Liverpool Milan yang jadi favorit saya ketika skripsi sy pernah mengalami kegagalan, saya berulang-ulang melihat highlights Liverpool-Milan 3-3, Italy di world cup 2006 (Italy datang ke world cup dengan skandal), dan Bayern MU 9(1-2, goal di 2 menit terakhir) 1999, Comeback  Football can inspire me to get up again he..he.. Comeback team football ini bisa jadi inspirasi kita ketika kita sedang mengalami kesulitan dalam menggapai apa yang sedang kita usahakan. Salah satunya saya rasakan emang ketika skripsi dulu, kemudian dalam tempo beberapa bulan terakhir ini (Insya Allah, kapan-kapan saya share).  Akan tetapi, mungkin teman-teman bisa juga terinspirasi dari apa yang ditemui selama aktivitas tidak terbatas sepakbola. Football atau sepakbola bagi saya sebagai olahraga favorit dan giving inspiration, bukan sebagai ajang fanatisme buta.
 Setiap orang pasti punya tujuan masing2 misal ada yang sedang mencari pekerjaan idaman, jodoh idaman, sekolah idaman seperti S2 atau S3 ke luar negeri Yah kadang selama ini fenomena di masyarakat muncul. Ketika kita kuliah, ditanya kapan lulus, ketika kita udah lulus ditanyai pekerjaan, ketika udah bekerja ditanya kapan nikah, ketika nikah ditanya udah punya anak, dan hal-hal lain berputar layaknya siklus he…he..Kadang pertanyaan-pertanyaan itu juga bisa jadi tantangan sekaligus beban tergantung kita menyikapinya. Ada juga harapan bahwa kita bisa memotivasi orang lain dengan cara yang bijak, missal ketika teman kita belum lulus karena beberapa hal, kita jangan terus tanya tentang kelulusan, tapi bahas hal lain yang mungkin bisa memotivasi dia untuk bisa lulus cepat. Terus semisal ada yang udah nikah, jangan terus to the point nanyain ke teman yang belum nikah,”kapan nikah”. Hendaknya dia memotivasi temannya dengan baik, karena pasti semua orang pengin menyempurnakan separuh dien ini pada waktu dan kesempatan yang tepat#bukan curcol lho ha..ha..Intinya,ketika kita bisa memahami orang lain, kita akan bisa mengambil banyak hikmah dari kehidupan ini tentang fenomena dan keunikannya because “Every person has the own way” dan setiap orang punya sensitivitas sendiri2 he..he..
Ketika kita melakukan ikhtiar terhadap apa yang sedang diusahakan pasti kita akan menghadapi banyak tantangan tersebut. Kadang kesulitan dan tantangan itu bisa menjatuhkan semangat kita, akan tetapi hal-hal tersebut tidak boleh berlarut-larut dan kita harus merespons dengan baik. Kita hendaknya segera bangkit untuk tetap berusaha apapun hasilnya karena Allah pasti memberi apa yang kita butuhkan dan itu yang terbaik. Selama masih ada kesempatan, tetaplah berjuang dengan ikhtiar dan doa maksimal. Kesabaran itu mesti awalnya pahit,Insya Allah, akhirnya manis. Keep Fighting. Berikut sedikit quote dari teman, meski dia g terlalu terkejut dengan germany – Sweden tadi, tapi intinya sama, Never Give UP!! , dan setiap tantangan, GEBUKLAH!!
Life will knock you down. You can choose whether to get back up. Life is unpredictable. You’ll face setbacks. Things don’t always go as planned. Sometimes life can really seem unfair.
At the end of the day, it’s not what happens to us, but how we respond. One of the most important things we can do when we get knocked down, is get up again. This is how we build our resiliency for whatever life may throw our way. And, as my Mom always told me, whatever doesn’t kill us makes us stronger.
So, it's not a big surprise anymore when Germany "defeated" by Sweden. From 0 - 4 to be dramatic 4 - 4 smile(Bastian Hidayat
)


17-10-2012

FWH