Entri Populer

Selasa, 27 November 2012

"Kebahagiaan hanya bisa didapat setelah
melalui jembatan kesulitan. Anda tidak akan
menyelesaikan jarak perjalanan ke sana
kecuali dengan perahu kesungguhan dan
kerja keras,"(Mukhtasar Miftahu Daar As-
Sa'ada, Ibnul Qayyim rahimahullah)

Message from felix siauw

Ustadz Felix Siauw
01. cinta seringkali datang dari hal-hal
sederhana bukan mewah | seperti kaus kaki
yang kau kenakan saat gerimis di tengah
sawah
02. saat engkau tunjukkan pekerti yang
memikat hati | cerminkan kehormatan diri
dan taatmu jadi jaminan hari nanti
03. walau jilbabmu terbasah lumpur yang
menggenang | jangan tanya kaus kaki yang
kotor bukan kepalang
04. namun engkau tetap tenang tak
bergeming | memikirkan taatmu pada siapa?
itu yang buat merinding
05. tanpa kusadari ada rasa haru menelisik
masuk | romantisme manapun tidak ada
saingan bagi takjub yang merasuk
06. namamu pun aku tak tahu, tapi yang
tersebut justru nama Tuhan-mu |
"subhanAllah yang telah menciptakan
Muslimah taat semisalmu"
07. karena taat pada Allah maka seorang
Muslimah layak dinikahi | sebab mendidik
anak yang menyembah Allah perlukan iman
yang sejati
08. cinta itu membutakan, cinta karena
Allah lebih tak peduli | urusan apa asal etnis
dan kekayaan, bila sudah taat Allah apa lagi
dicari?
09. kukirimkan sepucuk surat padamu,
isinya permintaan pernikahan | karena Allah
sudah menjaminmu, tiada kuperlukan
pacaran
10. tak perlu lagi berkenalan, karena
kauskaki kotor sudah jadi saksi | jika
perintah Allah engkau dengarkan, begitu
juga kelak pinta suami
11. engkau balas surat dengan kata "engkau
belum mengenalku" | aku memang belum
mengenalmu, tapi yang kutahu lebih dari
cukup bagiku
12. pantang menyia-nyiakan Muslimah yang
taat Allah | di rumah tangga kelak yang
begini yang mengundang berkah
13. kaus kaki kotor berbicara lebih banyak
daripada lisan | memberitahu lebih banyak
dari kebohongan bertopeng pacaran
14. adakala kejujuran lebih mudah dilihat
dari perbuatan | namun pacaran sudah
pasti mensyaratkan kebohongan
15. kaus kaki memang tak bisa bicara,
namun ia tiada berdusta | beda dengan
pacaran yang katanya cinta, namun minta
pemuas nafsu nista
16. ingatkah engkau tentang pasangan
aktivis-pacaran yang menuding | bahwa
pernikahan kita tak didahului pacaran
karenanya tak langgeng?
17. tahun demi tahun tanganmu tetap
kugenggam hingga hari ini | sementara
yang berpacar tiada menikah dengan alasan
itu dan ini
18. tidak salahlah aku memilihmu, berbekal
telaah kaus kaki | hatimu mudah menerima
nasihat, asalkan ada hadits dan ayat
19. tiada salah aku menunda kenikmatan
masa muda | karena sekarangpun aku pun
tak ingat lagi -dan tak peduli- pernah muda
20. sabar menanti yang halal akan berakhir
satu saat nanti | namun nikmat bersama
yang tak halal akan jadi penyesalan nanti
21. dulu aku berusaha jadi ksatria, tidak
memenuhi kepalamu dengan janji |
komitmenku adalah akad nikah, ucapan
sayang masih banyak masa
22. sekarang akupun tetap ksatria, mencari
bagimu hanya yang halal | berucap padamu
hanya yang baik, dan mengajarmu hanya
yang benar
23. dan ksatria itu adalah menikahi, atau
sudahi | bukan memulai yang tak bisa
diselesaikan dengan menikahi
24. jelas bukan ksatria yang mengucapkan
cinta, sayang | sedang bertemu wali dan
tentukan tanggal saja banyak alasan
25. bila betul niatmu mencintai karena Allah
| maka menikah itu pahala bagimu, bila
belum siap dan berpisah itupun pahala
bagimu
26. didik dirimu dengan Al-Qur'an, latih
dirimu bergerak dalam dakwah Islam | itu
jaminan hari tua, engkau bersama dengan
orang yang benar
27. hormati dirimu, muliakan
kehormatanmu | berikan pada lelaki yang
siap mengambilnya dengan menikahimu,
bukan menjanjikan harapan palsu
28. tutupi auratmu, pakai kaus kakimu |
karena lelaki baik akan menundukkan
pandangan, karenanya akan melihat
kebawah kakimu :D

Proses dan hasil

Taufik Adi K
Share lgi, dari lapak sebelah :)
PROSES & HASIL
-------------
Ujian sudah deket,bahan2 yg mesti
disiapkan masih segambreng. Thole masih
bertapa di kamar duduk dengan khidmat di
depan laptop dan tumpukan bukunya.
Sementara dari luar kamarnya terdengar
suara orang menyapu...ditengoklah dari
jendelanya, ternyata wak kyai yg nyapu.
Merasa malu, dia segera keluar kamar,
mengambil sapu dan membantu wak kyai
menyapu halaman pondoknya.
+wak...minggu ini saya mau ujian di
sekolah. Rasanya kok berat sekali ujian kali
ini. Pembimbing mintanya macem2
-oww...lha terus
+padahal tiap sholat saya berdoanya
"Allahumma yasir walaa tu'asir" (Ya Allah
permudah lah dan jangan engkau
persulit)...kok rasanya masih berat banget ya
wak....masih sulit aja
-oww ...gitu. Untuk persiapan ujian, kamu
disuruh baca berapa buku sama
pembimbingmu?
+5 buku wak. Bahasa Inggris semua lagi.
Padahal kemampuan saya jelek banget.
Udah gitu harus menyelesaikannya dalam
seminggu lagi.
-tapi berhasil paham?
+iya sih wak. Dg bantuan sana-sini,
akhirnya paham juga dalam seminggu
-oww...gitu. Metode dan Analisanya gimana?
Bisa ngerjakan?
+fiuhhhh...setelah memahami materi,
akhirnya ketemu juga wak metode dan
analisanya bisa juga saya kerjakan mesti
harus lemburan tiap malam
- tapi bisa?
+iya wak
-dan kamu masih mengira Allah belum
mengabulkan doamu dg mempermudah
urusanmu?
+iya wak
-lha kok kamu jadi pelupa dg nikmat Allah
gitu?
+kok bisa wak?
-Kamu bisa memahami sesuatu yg biasanya
sulit dipahami dalam waktu singkat,
bukankah itu namanya Allah sudah
mempermudahmu? Uwak pun belum tentu
bisa seperti kamu/
Kamu diberi kekuatan sehingga mampu
menyelesaikan persiapan ujianmu sehingga
kamu siap, bukankah itu namanya Allah
sudah mempermudahmu?
"Mempermudah" dalam posisimu artinya
Allah membuatmu mampu, sehingga kamu
bisa menyelesaikan masalahmu dengan
kemampuanmu yg sudah ditingkatkan
secara bertahap oleh Allah. Dan ketika kamu
menghadapi masalah yg sama di lain
waktu...itu menjadi mudah bagimu
Hikmah - terkadang kita tak menyukai
PROSES...padahal disanalah pertolongan
Allah banyak terhampar. Sedangkan
HASIL...biarlah Allah memilihkan mana yg
terbaik buat kita

Senin, 26 November 2012

What the means of happy

Belajar Manhaj Salafy
Bukanlah orang bahagia, yang bisa mendapatkan
segala apa yang dia inginkan, karena keinginan-
keinginan manusia tidak akan pernah berhenti...
Orang bahagia adalah orang yang merasa puas
dengan apa yang ada padanya dan bersyukur
kepada Allah atas nikmat tersebut...

Minggu, 25 November 2012

DUA pilihan ketika menyukai sesuatu


Kira2 lebih menyesal yang mana, "seseorang
yang gagal setelah berusaha" atau
"seseorang yang gagal duluan sebelum
berusaha"?
Klo ana pilih kalimat kedua yg lebih besar
penyesalannya.. Karena itu adalah sikap dari
orang2 yang malas (aka "pengecut") dan
"Bodoh"
So, klo ada sesuatu yg disukai, berusahalah
dulu untuk mendapatkannya, entah nanti
akhirnya dapat atau tidak itu tergantung
usahanya dan takdir Allah..
Tp klo memang suka, tp tdk ada usaha untuk
mendapatkannya, maka jangan menyesal jk
akhirnya engkau tidak akan
mendapatkannya untuk selamanya..
#statusbermaknaganda(rian permana)

Sabtu, 24 November 2012

Wanita sarjana memilih jadi guru TK

pernah denger
kajian Asy-Syaikh Prof. Dr. 'Abdurrozzaq bin
'AbdilMuhsin Al-Abbad Al-Badr
hafizhohullaahu ta'ala tentang cerita
seorang wanita sarjana yang sangat cerdas
yang dia masuk ke dalam lembaga
pendidikan...dia memilih mengajar anak-
anak TK...orang-orang di sana heran dan
berkomentar, "buat apa orang pintar seperti
anda mengajar anak-anak, anak-anak itu
merepotkan, sulit di atur, bisa jadi
kepintaran anda sia-sia." namun wanita
tersebut menimpali, "aku ingin menjadi
orang pertama yang mengajarkan Surat Al-
Fatihah, dan aku berharap pahala karena
surat itu akan dibacanya terus minimal
dalam sholat-sholat wajibnya."
(kurang lebih begitu maknanya)


"Kepada setiap ibu/saudari perempuan : jika
ada anak kecil di sisimu (anak atau saudara)
yang masih dalam usia dini, jadilah orang
pertama yang mengajarinya surat Al Fatihah,
Al Ikhlash, dan Muawwidzatain (An Naas
dan Al Falaq), karena itulah yang akan
mereka baca sepanjang hayat (agar
pahalanya senantiasa mengalir terus
menerus -pent)" (Dr Umar Al Muqbil)

Jumat, 23 November 2012

What the mean of struggle

~ Perjuangan meraih cinta sejati sebagai
pendamping hidup nan setia menemani
hari-hari, ibarat upaya besar untuk memetik
sekuntum mawar putih nan cantik jelita.
Mawar putih itu ada di sebuah pulau kecil,
di tengah lautan yang luas seolah tak
bertepi. Siapkanlah perahu yang kuat,
perbekalan yang cukup, fisik yang kokoh,
serta doa yang terus mengalir.
Mulailah pelayaran menuju pulau cinta.
Hantama
n ombak badai tak henti menerpa biduk.
Angin topan terus menggoncang dari segala
penjuru. Terik panas dan guyuran hujan
silih berganti menambah beratnya ujian.
Bila dirimu seorang pecundang, pulanglah
segera, sebelum engkau karam bersama
bahtera rapuhmu. Namun, bila dirimu
seorang pejuang, teruskanlah lajumu.
Hadapi segala tantangan dan kepahitan.
Jangan pernah berhenti sebelum engkau
menyentuh bibir pantai. Hingga tangan
kekarmu berhasil menyunting si mawar
cinta, sebagai perhiasan terindah dalam
bingkai rumahtanggamu.
Siapkah engkau berjuang ??!
#karya Ammi Ahmad Alawi Aac

Kamis, 22 November 2012

Baksos Bright Care Jatirejo

Mari berbagi bersama Bright Care Komunitas Peduli Karanganyar 

Ini baksos kedua plus training
wirausha di dusun jatirejo Jumapolo Kab
Karanganyar 29-30 des 2012 Insya Allah





“Dan belanjakanlah harta bendamu dijalan ALLAH, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-baqarah 195)



“ Jadikan hidup ini indah, ubahlah kemuraman menjadi senyuman” :D





“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkahpun” ~Bung Karno

Terkadang cinta sejati berawal dari dua orang yang berjauhan, namun tetap saling mendoakan(quotes)

Senin, 19 November 2012

http://muslimah.or.id
Apa yang Mereka Dendamkan Terhadap
Negeri Haramain ?
Oleh :: Syaikh Muhammad Musa Al-Nasr
hafizhahullah
Banyak sekali orang yang dengki dan
dendam dengan Biladul Haramain (Negeri
Dua Tanah Suci), Kerajaan Arab Saudi.
Mereka mencela dan menghujatnya
dikarenakan pemerintah yang menjalankan
negeri ini adalah suatu kaum yang mereka
sebut dengan nama ”Wahhabi”.
Tentu saja mereka merasa dendam, dengki
dan marah kepada Wahhabi, karena mereka
tidak bisa tenang melaksanakan kesesatan
dan kebid’ahannya, apabila dakwah
wahabiyah ini masih ada.
Untuk menciptakan tanfir (larinya manusia
dari kebenaran), mereka membuat istilah-
istilah bid’ah, menyematkan istilah ‘wahhabi’
kepada siapa saja yang menyerukan tauhid
murni, tidak hanya sampai di sana, mereka
fitnah dan buat kedustaan atas negeri ini.
Di lain fihak, atas ulah sebagian oknum yang
terdidik dengan jiwa terorisme dan khawarij,
mereka mengaku-ngaku sebagai pengikut
dakwah Syaikhul Islam Muhammad bin
’Abdul Wahhab, namun mereka melakukan
takfir, irhab, tafjir dan tadmir di negara-
negara muslim atapun negeri kafir. Sehingga
akhirnya Biladul Haramain pun dicap
sebagai negerinya sarang teroris. [Abu
Salma]
*********
Syaikh Musa Nashr hafizhahullahu berkata ::
Allah telah menjadikan negeri Makkah dan
Madinah sebagai tempat yang aman hingga
Hari Kiamat, semenjak Allah memerintahkan
kepada kekasih-Nya nabi Ibrahim 'alaihis
salam agar mengumumkan kepada manusia
untuk menunaikan ibadah haji, mereka
datang ke Baitul Haram (Ka’bah) dari segala
penjuru negeri, sebagaimana Allah
berfirman :
“Dan berserulah kepada manusia untuk
mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan
mengendarai unta yang kurus yang datang
dari segenap penjuru yang jauh, supaya
mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi
mereka.” [Al-Haj : 27]
Dan Allah berfirman sembari memberi
nikmat kepada penduduk Negeri Haramain:
“Dan apakah Kami tidak meneguhkan
kedudukan mereka dalam daerah Haram
(tanah suci) yang aman, yang didatangkan
ke tempat itu buah-buahan dari segala
macam (tumbuh-tumbuhan).” [Al-Qashas :
57]
Demikianlah firman-Nya:
“Maka hendaklah mereka menyembah
Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang
telah memberi makanan kepada mereka
untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan.” [Al-
Quraisy : 3-4]
Pelajaran dalam ayat itu diambil dari
keumuman lafadh, (dan) bukan dari
kekhususan sebab, walaupun sebagian ayat
ini turun pada kaum musyrikin Makkah,
hanya saja ayat ini mencakup kepada
penduduk Makkah hingga Hari Kiamat.
Demikianlah Allah berkehendak untuk
rumah-Nya agar senantiasa menjadi tempat
dengan kedamaian dan keamanan, agar
orang yang berhaji, berumrah dan orang
yang berkunjung datang ke negeri itu
dengan tanpa merasa takut dan gelisan.
Akan tetapi (kaum Khawarij modern) para
da’i dan penyeru peledakan tidak ingin
suasana seperti itu terjadi, tetapi yang
mereka inginkan adalah kegoncangan
keamanan Negeri Al-Haramain. Mereka
melanggar ayat-ayat dan hadits-hadits yang
memperingatkan akan larangan mengganggu
kaum muslimin, menakut-nakuti dan
membunuh mereka ! Maka, bagaimanakah
jika hal itu (yaitu mengganggu, menakut-
nakuti dan membunuh kaum muslimin)
terjadi di bumi yang paling suci dan paling
mulia di muka bumi ini, yaitu Negeri
Makkah yang aman dan daerah sekitarnya ?!
Allah berfirman:
“Dan siapa yang bermaksud di dalamnya
melakukan kejahatan secara zalim, niscaya
akan Kami rasakan kepadanya sebahagian
siksa yang pedih.” [Al-Haj : 25]
Sesungguhnya hanya sekedar berniat
melakukan kejahatan di Makkah adalah
sebuah kejahatan dan dosa yang besar,
maka bagaimanakah dengan mereka yang
menumpahkan darah yang haram di negeri
Al-Haram ?
Bagaimanakah halnya orang yang
meletakkan dan menaruh senjata dan bahan
peledak dalam tumpukan mushaf Al Qur-an,
dan menyangka bahwasanya hal ini adalah
jihad dan pengorbanan ?
Sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu,
yang berusaha membuat kerusakan di
Negeri Al Haramain (Saudi Arabia) dan
negeri Islam lainnya, pada hakikatnya
mereka itu adalah orang-orang yang
berkhidmat (pada) musuh-musuh Islam dari
kalangan Yahudi dan Nashara serta seluruh
musuh-musuh Islam, karena musuh-musuh
Islam itu bergembira dan menabuh
genderang, bahkan menari-nari ketika
gangguan menimpa Negeri Islam, khususnya
Negeri Islam, yang memelihara dan menjaga
Makkah dan Madinah, negara yang
menyebarkan aqidah Tauhid di Negeri Arab
dan selain negeri Arab.
Maka, kenapa penyerangan yang keji ini
dilakukan dari dalam dan dari luar, atas
Negeri Al Haramain ?
Karena Saudi Arabia adalah benteng terakhir
bagi Islam, dan karena di negeri itu pula
ditegakkan syariat Allah di atas asas
Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, dan
karena di negeri itu disebarkan tauhid di
segenap penjuru bumi. Maka (negeri ini)
harus diperangi serta dilemahkan, dan
disibukkan dengan fitnah-fitnah !! (Negeri
itu) harus digoncangkan keamanannya,
karena kegoncangan kepercayaan pada
negeri itu dan menampakkannya dalam
keadaan lemah dari menjaga tempat-tempat
yang suci, benar-benar akan mencegah para
jama’ah haji dan pengunjung, serta orang
yang berumrah untuk mendatanginya. Maka
lemahlah perekonomiannya, dan tersibukkan
negeri Saudi Arabia dari kewajibannya yang
suci, yaitu melayani dua tempat suci
(Makkah dan Madinah) melayani Islam dan
kaum muslimin.
Kemudian mereka yang menuduh negeri itu
dengan kedzaliman dan kedustaan, (bahwa
negeri Saudi Arabia ) membina teroris, diri
merekalah yang bergembira dengan
perbuatan orang-orang bodoh pembunuh
dari kalangan kaum Khawarij masa kini,
maka lihatlah bagaimana mereka (orang
kafir yang menuduh negeri Saudi Arabia
membina teroris dan kaum Khawarij yang
meledakkan Al Haramain) bertemu dalam
satu sasaran dan satu tujuan, walaupun
tanpa sengaja ?!
Dan Maha benar Allah dimana Dia
berfirman.:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah :
“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya
jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu,
maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu.” [Al-Baqarah : 120]
Musuh-musuh Islam di timur dan barat
tidak meridhai, kecuali umat ini
meninggalkan agamanya sebagaimana
terkelupasnya ular dari kulitnya, baik
pemerintah ataupun rakyatnya, dan (mereka
menginginkan) umat Islam menyerupai
negeri barat baik itu akidahnya,
peradabannya, kebudayaannya dan
akhlaknya.
Dan hal ini (umat Islam meninggalkan
agamanya) “dengan izin Allah- tidak akan
terjadi selama pada kita terdapat Kitabullah
dan Sunnah nabi-Nya, dan selama pada kita
terdapat ulama rabbani yang menyuruh
berbuat baik dan melarang dari
kemungkaran, berjihad dengan lisan mereka,
jari-jemari mereka dan keterangan mereka,
mereka benamkan setiap fitnah Khawarij
dan ahli bid’ah yang sesat, dan mereka
memperingatkan dari persengkokolan
musuh-musuh Islam, menasehati para
penguasa kaum muslimin dengan cara yang
baik dan cara yang paling lurus, dengan
kelembutan dan hikmah, agar mereka dapat
membantu para penguasa melawan syaitan
dan mereka tidak membantu syaitan
melawan penguasa kaum muslimin, mereka
(para ulama itu) akan mendo’akan penguasa
kaum muslimin dengan kebaikan, dan tidak
mendoakan penguasa dengan kejelekan dan
kebinasaan.
Semoga Allah menjaga Negeri Al Haramain
khususnya dan negeri-negeri Islam secara
umum dari segala rencana-rencana jahat
yang dilakukan oleh musuh-musuh kita yang
nampak atau dari kalangan kaum muslimin
yang bersembunyi di belakang Islam. Mereka
menyangkanya- dan Allah benci dan
berlepas diri dari mereka dan amal
perbuatan mereka, dan Allah-lah meliputi
mereka semuanya tiada sesembahan yang
berhak disembah melainkan Dia dan tiada
Rabb selain Dia.
[Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi
No. 08/Th. II/1424H, 21-22. dari http ://
www.m-alnaser.com ]
Sumber: http://abusalma.wordpress.com/

Minggu, 18 November 2012

febrian wahyu  h (@febrian_hersant) telah berbagi tweet dengan Anda - Dan kupasrahkan segala urusanku kpd Allah, sesungguhnya Allah melihat para hamba-Nya (QS. Ghafir: 44) -- Wiwit Hardi Priyanto (@wiwithp)

dalam berbgai hal,berdoa dan bersabar
tetap merupakan ikhtiar..tidak melulu harus
aksi/tindakan yg dilihat orang lain...talk less
do more,or talk more do less it cuma
ungkapan saja,relatif semua...ikhtiar kita it
yg tahu hanya Allah dan kita

Sabtu, 17 November 2012

Hasan Al-Jaizy
Untuk Para Bujang
Jika memang itu galaumu bercerita kenai
kekasih yang idamkan itu, maka itu
wajarmu. Tapi tenggelam di dalamnya pada
malam-malam adalah suatu kekonyolan
yang takkan terbitkan pelangi setelah
derasnya hujan.
Jika galaumu itu kau tuangkan dalam
kalimat status, jagalah kalimatnya agar tetap
sahaja kau terlihat berjiwa. Dan usahakan
meskipun kau bersenandung sedih, berikan
dari rasamu itu sebuah inspirasi untuk
pembacanya. Jangan biarkan lagu berlirik
hampa tunaikan tawa mereka atasmu.
Ada wanita yang sekarang lebih layak kau
fikirkan. Dan selalu layak kau fikirkan ia.
Ibumu
Selagi takdir belum tunaikan harapanmu itu,
sudikah kau bertanya,'Sudahkan ku tunaikan
harapan ibuku padaku?'
Harapan ibumu padamu adalah kau menjadi
pembakti. Seberapa ukuran baktimu?
Harapan ibumu padamu agar kau bisa
berkhidmat padanya sebelum habis masa
lajangmu. Dan seberapa besar khidmatmu
padanya?
Kasihlah ibumu kasih yang ia harap, semoga
kelak ibu anak-anakmu akan mengasihimi
sebaik-baik pengasih memberi kasih. Jangan
tenggelam dalam gelombang kasih yang
belum terwujud adanya. Selama gelombang
kasihmu pada ibu masih bernada, maka
jangan hentikan nada itu....hingga terputus
tali hayat...entah meninggalnya kamu atau
ia. Jangan hilangkan ia sebelum masa
tertepatnya. Ridhanya jadikan ridha-Nya
pula. Wujudkan.

Minggu, 11 November 2012

Islamic thinking

Praying for those who love you, that's sincerity. Praying for those who hurt you, that's maturity. #islam -- Islamic Thoughts (@IslamicThinking)

Best quotes

Ketika kesiapan bertemu kesempatan maka akan muncul peluang.Akan tetapi jika blm siap,maka perbaiki diri .Meskipun blm tentu pas kita siap,peluang it masih ada,jadi tetap ikhtiar,brdoa,dan bersabar.Allah pasti memberi terbaik (best quotes)

Sabtu, 10 November 2012

Cinta

"saat bertemu cinta, ada dua pilihan;
Jatuh cinta .., dan Bangun cinta ..
padamu kupilih yang kedua,
agar cinta kita menjulang menjadi
istana." (Ustadz Salim A. Fillah) :)

QANA'AH DAN SYUKUR

#Qana’ah dan Syukur.#

Seorang yang qana’ah tentu akan bersyukur kepada-Nya atas rezeki yang diperoleh. Sebaliknya barangsiapa yang memandang sedikit rezeki yang diperolehnya, justru akan sedikit rasa syukurnya, bahkan terkadang dirinya berkeluh-kesah. Nabi   صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  pun mewanti-wanti kepada Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu,
يَا أَبَا هُرَيْرَةَ كُنْ وَرِعًا، تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ، وَكُنْ قَنِعًا، تَكُنْ أَشْكَرَ النَّاسِ
“Wahai Abu Hurairah, jadilah orang yang wara’ niscaya dirimu akan menjadi hamba yang paling taat. Jadilah orang yang qana’ah, niscaya dirimu akan menjadi hamba yang paling bersyukur” [HR. Ibnu Majah: 4217].

Seorang yang berkeluh-kesah atas rezeki yang diperolehnya, sesungguhnya tengah berkeluh-kesah atas pembagian yang telah ditetapkan Rabb-nya.
Barangsiapa yang mengadukan minimnya rezeki kepada sesama makhluk, sesungguhnya dirinya tengah memprotes Allah kepada makhluk. Seseorang pernah mengadu kepada sekelompok orang perihal kesempitan rezeki yang dialaminya, maka salah seorang diantara mereka berkata, “Sesungguhnya engkau ini tengah mengadukan Zat yang menyayangimu kepada orang yang tidak menyayangimu” [Uyun al-Akhbar karya Ibnu Qutaibah 3/206].

Rabu, 07 November 2012

Inspirasi sedekah

dapet dari milis pengusahamuslim ---> cukup
menginspirasi
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wbarakatuh
Sedikit sharing saya :
--------------
Sudah setahun lebih, setiap hari saya
kedatangan seorang “tamu” penjual telur ayam
kampung. Kadang-kadang ia datang bersama
dengan anak bungsunya,kadang-kadang dengan
cucunya. Namun lebih sering ia datang sendiri.
Begitupun,kadang-kadang ia datang pagi hari,
namun tak jarang ia datang di sore hari setelah
telur dagangannya habis terjual. Jangan
bayangankan ia membawa puluhan lusin telur.
Karena tubuhnya cukup renta dimakan oleh
kemiskinan dan usia yang hampir 60 tahun,ia
hanya mampu membawa 2-3 lusin telur. Ia
menjual 2 ribu rupiah pertelur. Bisa dihitung
pendapatannya jika seluruh telur yang
dibawanya habis terjual. Oya, jangan lupa
kurangi modal belinya yah.
Kedatangannya setiap hari ke rumah bukan
karena ia ingin menawarankan dagangannya.
Namun, karena “status” saya sebagai bendahara
pembangunan mesjid di komplek kami.
Setiap hari Ibu Penjual Telur menitipkan uang
untuk sumbangan pembangunan mesjid. Ketika
disarankan untuk memasukkan ke kotak amal di
mesjid saja,
“Malu Bu, kalau keliatan orang. Saya cuma
mampu nyumbang 5000. Saya titip ke Ibu saja
ya” Jawabnya. Memang kotak sumbangan
mesjid tersebut terbuat dari kaca, sehingga
siapapun bisa melihat jumlah uang yang
“dicemplung”kan ke dalam kotak tersebut.
Maka tiap hari Ibu tersebut bertamu ke rumah.
Beberapa kali datang hingga 2-3 kali , namun
tidak juga ketemu saya. Menitip ke “orang
rumah”pun ia tidak mau. Lagi-lagi alasannya
malu jika ketahuan orang lain. Sehingga kami
sepakati jika ia datang dan tidak bertemu
dengan saya dirumah, maka uang sumbangan ia
simpan didalam keranjang sepeda anak saya
(yang diparkir di carport) lalu ditutupi kertas
koran.
Ritualsayapun jika bepergian dan sampai
dirumah sudah malam, maka saya selalu
menyempatkan mengecek “isi” keranjang
sepeda tersebut. Dan selalu saya menemukan
uang 5000 rupiah.
Setahun lebih pembangun mesjid berjalan,
sekarang mesjid yang megah telah berdiri
dengan sempurna. Lantai dan dindingnya
mengkilat oleh marmer. Dilengkapi beberapa
kipas angin besar sebangai pendingin udara.
Ba'da Subuh sebelum syukuran selesainya
pembangunan mesjid, saya melihat Ibu Penjual
Telur menangis tersedu-sedu dipelataran masjid.
“Bu, senang ya. Alhamdulillah, akhirnya selesai
juga pembangunan mesjid ini. Insyaa Allah
pahala Ibu mengalir selama mesjid ini berdiri”
“Aamiiinnn...” jawabnya. Namun sedu sedannya
tidak juga berhenti.
“Jangan nangis dong Bu, Ibu ngga sakit’kan?”
Tanya saya, risih juga menemani orang yang
terus menangis.
“Saya seneng mesjid ini udah jadi Bu. Tapi saya
sedih, saya tidak bisa lagi membersihkan uang
yang saya dapet tiap hari.”
“Tetangga –tetangga saya hidupnya pada enak.
Kerja kantoran atau kerja di pabrik. Jadi saya
sedekah ke mana kalau ngga ke mesjid “
lanjutnya.
Subhanallah, penghasilannya tidak seberapa.
Namun, ia sadaqahkan sebagian keuntungannya
berjualan telur karena ia menyadari pentingnya
membersihkan hartanya.
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi
wabarakatuh,
Rinny Ermiyanti