Entri Populer

Selasa, 27 November 2012

Message from felix siauw

Ustadz Felix Siauw
01. cinta seringkali datang dari hal-hal
sederhana bukan mewah | seperti kaus kaki
yang kau kenakan saat gerimis di tengah
sawah
02. saat engkau tunjukkan pekerti yang
memikat hati | cerminkan kehormatan diri
dan taatmu jadi jaminan hari nanti
03. walau jilbabmu terbasah lumpur yang
menggenang | jangan tanya kaus kaki yang
kotor bukan kepalang
04. namun engkau tetap tenang tak
bergeming | memikirkan taatmu pada siapa?
itu yang buat merinding
05. tanpa kusadari ada rasa haru menelisik
masuk | romantisme manapun tidak ada
saingan bagi takjub yang merasuk
06. namamu pun aku tak tahu, tapi yang
tersebut justru nama Tuhan-mu |
"subhanAllah yang telah menciptakan
Muslimah taat semisalmu"
07. karena taat pada Allah maka seorang
Muslimah layak dinikahi | sebab mendidik
anak yang menyembah Allah perlukan iman
yang sejati
08. cinta itu membutakan, cinta karena
Allah lebih tak peduli | urusan apa asal etnis
dan kekayaan, bila sudah taat Allah apa lagi
dicari?
09. kukirimkan sepucuk surat padamu,
isinya permintaan pernikahan | karena Allah
sudah menjaminmu, tiada kuperlukan
pacaran
10. tak perlu lagi berkenalan, karena
kauskaki kotor sudah jadi saksi | jika
perintah Allah engkau dengarkan, begitu
juga kelak pinta suami
11. engkau balas surat dengan kata "engkau
belum mengenalku" | aku memang belum
mengenalmu, tapi yang kutahu lebih dari
cukup bagiku
12. pantang menyia-nyiakan Muslimah yang
taat Allah | di rumah tangga kelak yang
begini yang mengundang berkah
13. kaus kaki kotor berbicara lebih banyak
daripada lisan | memberitahu lebih banyak
dari kebohongan bertopeng pacaran
14. adakala kejujuran lebih mudah dilihat
dari perbuatan | namun pacaran sudah
pasti mensyaratkan kebohongan
15. kaus kaki memang tak bisa bicara,
namun ia tiada berdusta | beda dengan
pacaran yang katanya cinta, namun minta
pemuas nafsu nista
16. ingatkah engkau tentang pasangan
aktivis-pacaran yang menuding | bahwa
pernikahan kita tak didahului pacaran
karenanya tak langgeng?
17. tahun demi tahun tanganmu tetap
kugenggam hingga hari ini | sementara
yang berpacar tiada menikah dengan alasan
itu dan ini
18. tidak salahlah aku memilihmu, berbekal
telaah kaus kaki | hatimu mudah menerima
nasihat, asalkan ada hadits dan ayat
19. tiada salah aku menunda kenikmatan
masa muda | karena sekarangpun aku pun
tak ingat lagi -dan tak peduli- pernah muda
20. sabar menanti yang halal akan berakhir
satu saat nanti | namun nikmat bersama
yang tak halal akan jadi penyesalan nanti
21. dulu aku berusaha jadi ksatria, tidak
memenuhi kepalamu dengan janji |
komitmenku adalah akad nikah, ucapan
sayang masih banyak masa
22. sekarang akupun tetap ksatria, mencari
bagimu hanya yang halal | berucap padamu
hanya yang baik, dan mengajarmu hanya
yang benar
23. dan ksatria itu adalah menikahi, atau
sudahi | bukan memulai yang tak bisa
diselesaikan dengan menikahi
24. jelas bukan ksatria yang mengucapkan
cinta, sayang | sedang bertemu wali dan
tentukan tanggal saja banyak alasan
25. bila betul niatmu mencintai karena Allah
| maka menikah itu pahala bagimu, bila
belum siap dan berpisah itupun pahala
bagimu
26. didik dirimu dengan Al-Qur'an, latih
dirimu bergerak dalam dakwah Islam | itu
jaminan hari tua, engkau bersama dengan
orang yang benar
27. hormati dirimu, muliakan
kehormatanmu | berikan pada lelaki yang
siap mengambilnya dengan menikahimu,
bukan menjanjikan harapan palsu
28. tutupi auratmu, pakai kaus kakimu |
karena lelaki baik akan menundukkan
pandangan, karenanya akan melihat
kebawah kakimu :D

1 komentar: